Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bulan Mei dikenal sebagai waktu puncak Sagarmatha atau pendakian Gunung Everest. Di Bulan Mei tahun 2023 ini, pemerintah Nepal mengeluarkan sebanyak 463 izin mendaki. Di bulan Mei pula, pada tahun 1978, seorang bernama Reinhold Messner berhasil mendaki puncak Everest, puncak gunung tertinggi di dunia tanpa oksigen tambahan seperti pendaki pada umumnya.
Dalam pendakian bersejarah itu, Reinhold Messner ditemani Peter Habeler, seorang pendaki asal Austria. Keduanya menjadi pendaki pertama yang mencapai puncak gunung tertinggi di dunia tanpa menggunakan oksigen tambahan. Keduanya memang kerap mendaki dengan cukup ekstrem.
Bila pada umumnya pendaki menggunakan banyak peralatan dan tenaga bantuan seperti porter, sherpa da beragam pendukung lainnya, Messner mendaki dengan simpel. Bahkan pada 1980, Messner menyelesaikan pendakian solo pertama di Everest tanpa oksigen tambahan.
Ketangguhan Messner membuat namanya tak asing di kalangan pendaki gunung. Ia bahkan dijuluki dewa gunung karena kemampuan mendakinya yang luar biasa. Julukan itu dirasa tepat karena pria asal Italia ini juga berhasil mendaki puncak-puncak gunung tertinggi di dunia.
Dilansir dari Encyclopedia Britannica, Reinhold Messner adalah seorang pendaki gunung dan penjelajah kutub yang lahir pada 17 September 1944 di Bressanone, Italia. Da tumbuh di daerah berbahasa Jerman di Pegunungan Dolomit di Alpen utara. Ayah Messner memperkenalkannya pada kegiatan mendaki gunung, dan sejak usia 13 tahun, ia mulai melakukan pendakian-pendakian sulit, awalnya di Alpen Timur dan kemudian di puncak-puncak Alpen lainnya.
Pada 1960-an, nama Messner banyak diperbincangkan karena gaya mendaki Alpine. Gaya itu adalah punya ciri mendaki hanya menggunakan peralatan minim dan ringan tanpa banyak bantuan porter.
Gaya mendaki Messner berbeda dengan ekspedisi tradisional yang mengandalkan banyak peralatan dan para porter dan Sherpa di Himalaya. Gaya Messner yang nekat itu kemudian diikuti oleh Adik Messner, Günther, dan Peter Habeler, yang Messner selama ekspedisi ke Andes Peru pada 1969, Mereka bergabung dan turut mmepopulerkan gaya mendaki ini.
Gaya mendaki Messner yang luar biasa membuatnya semakin populer. Banyak pendaki yang menganggap Messner sebagai legenda. Di tengah pujian itu, Messner terus melakukan ekspedisi. Prestasi Messner dalam mendaki gunung terus berlanjut ketika ia menjadi orang pertama yang berhasil mendaki semua puncak gunung di dunia dengan tinggi lebih dari 8 ribu meter. Ekspedisi dan prestasinya telah mengukuhkan reputasinya sebagai perintis dan salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah mendaki gunung.
Pilihan Editor: Pria Ini Pecahkan Rekor, 28 Kali Mendaki Puncak Everest
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini