Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Olahraga

Klasemen Perolehan Medali PON 2024 Kamis Pagi 19 September: Jabar Geser Jakarta dari Posisi Teratas

Perubahan terjadi di puncak klasemen perolehan medali PON 2024. Pada Kamis pagi, 19 September, Jawa Barat berhasil mengkudeta Jakarta.

19 September 2024 | 05.51 WIB

Logo Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024. Dok.ponxxi-acehsumut.id
Perbesar
Logo Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024. Dok.ponxxi-acehsumut.id

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Perubahan terjadi di puncak klasemen perolehan medali PON 2024 Aceh - Sumatera Utara. Pada Kamis pagi, 19 September, Jawa Barat berhasil menggeser Jakarta dari posisi teratas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Sepanjang Rabu, 18 September, Jabar berhasil mendulang lebih banyak emas. Mereka meraih 20 keping emas. Sedangkan Jakarta hanya mendapat 14 keping.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kini Jabar berada di puncak dengan total medali 423, dengan rincian 152 emas, 136 perak, dan 135 perunggu. Jakarta yang tergeser ke posisi kedua mengemas total 392 medali, dengan 149 emas, 125 perak, dan 118 perunggu.

Perebutan gelar juara umum kini hanya akan melibatkan kedua daerah itu. Jatim yang ada di posisi ketiga sudah tertinggal jauh dan baru mengemas 117 emas. Sumut dan Aceh yang ada di lima besar bahkan belum mampu mencapai angka 100 untuk koleksi emasnya.

Persaingan berebut gelar juara umum itu masih akan terjadi hingga menjelang penutupan pada 20 September 2024. Sejumlah cabang yang masih akan memperebutkan medali antara lain aerobik, angkat berat, arung jeram, atletik, balap motor, biliar, bola basket, bola voli, bulu tangkis, bowling, catur, esport, gulat.

Klasemen Perolehan Medali PON 2024
(Kamis pagi, 19 September, pukul 06.00 WIB)

NoDaerah EmasPerak Perunggu
1.Jabar152136135
2.Jakarta149125118
3.Jatim117125120
4.Sumut693790
5.Aceh564250
6.Jateng525895
7.Bali282750
8.Yogyakarta243243
9.Kaltim204152
10.Lampung191425

.
Selanjutnya: Rekor dan Potensi Cuaca Ekstrim

Pemecahan Rekor Rabu

Di balik perebutan siapa yang akan menjadi juara umum, tersaji juga sejumlah catatan penting yang tercipta pada Rabu.

Pada renang nomor 4x100 meter gaya ganti estafet putri misalnya, Jawa Timur berhasil mempertajam rekor lewat Chelsea Alexandra, Nurita Monica Sari, Adinda Larasari Dewi Kirana, dan Patria Yosita Hapsari.

Keempatnya sukses menjadi yang terdepan dengan catatan waktu 4 menit 14,04 detik. Hasil tersebut mempertajam rekor Jawa Timur ketika tampil di PON 2021 Papua dengan 4 menit 16,99 detik.

Perenang Jawa Barat Aflah Fadlan Prawira juga berhasil mempertajam rekor PON yang dia ciptakan pada 2021 di Papua pada nomor 1.500 meter gaya bebas putra.

Saat di Papua ia berhasil menyelesaikan lomba dengan 15 menit 44,84 detik. Kini perenang jarak jauh terbaik di Indonesia itu memiliki catatan waktu 15 menit 42,62 detik untuk meraih emas.

Masih pada cabang renang, Perenang muda DKI Jakarta Adelia Chantika Aula mampu meraih dua emas di nomor 100 meter gaya bebas putri dan nomor 100 meter gaya punggung putri dalam hitungan jam saja.

Begitu juga dengan perenang DKI Jakarta Joe Aditya Wijaya Kurniawan yang kembali memecahkan rekor Pekan Olahraga Nasional (PON) saat tampil di nomor 100 meter gaya bebas.

Perenang 23 tahun itu membukukan waktu 50,28 detik, menggeser rekor PON atas nama Triady Fauzi Sidiq ketika tampil di PON Jawa Barat 2016 dengan 50,49 detik.

Sementara pada cabang atletik kategori lontar martil, Atlet Jawa Barat Tresna Puspita memecahkan rekor PON. Tresna berhasil melempar martil sejauh 52,44 meter atau melebihi rekor yang sebelumnya dipegang Rose Herlinda asal DKI Jakarta, yang mencatatkan lemparan sejauh 51,2 meter, saat PON Jawa Barat 2016.

Walau begitu, Tresna belum mampu memecahkan rekor nasional yang juga dicatatkan atas nama Rose Herlinda pada 15 Desember 2019. Masa itu, atlet Jakarta tersebut melempar martil sejauh 54,12 meter.

Waspada cuaca ekstrem

Saat ambruknya venue menembak pada Selasa akibat cuaca ekstrem, menjadi catatan penting perihal kesiapan infrastruktur dalam menghadapi berbagai kondisi. Pemerintah akan mengevaluasi semua pihak yang terlibat.

Sudah semestinya segala infrastruktur dipersiapkan dengan matang --juga kokoh-- agar pelaksanaan pertandingan dapat berjalan lancar dan terhindar jatuhnya korban.

Indonesia yang merupakan "supermarket" bencana harusnya telah mengantisipasi segala kemungkinan terburuk. Desain perencanaan infrastruktur harus mempertimbangkan berbagai aspek ketahanan, mulai gempa, cuaca ekstrem, tsunami, dan lainnya.

Setelah ambruknya arena menembak, venue pertandingan panahan juga porak-poranda dihempas hujan badai pada Rabu. Tenda-tenda di bagian kiri arena ambruk terangkat angin kencang, sementara tenda-tenda yang lain terlepas beberapa persambungan tarupnya.

Selain itu sejumlah kipas angin dan fasilitas lainnya terjatuh dan basah akibat hujan badai. Selain itu di satu unit televisi di bagian tribun penonton juga jatuh dan basah oleh hujan.

Pun demikian dengan Jendela GOR Harapan Bangsa yang copot diterjang angin kencang saat pertandingan basket 3X3.

Menpora Dito Ariotedjo mengatakan kondisi cuaca ekstrem yang melanda dua hari terakhir dan menyebabkan sejumlah venue PON XXI di Aceh mengalami kerusakan, merupakan keadaan yang tidak bisa diantisipasi.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) cuaca buruk berpotensi dapat terjadi hingga penutupan PON XXI pada 20 September 2024.

Kewaspadaan tersebut perlu dilakukan setelah BMKG mendeteksi keberadaan fenomena atmosfer di antaranya seperti gelombang Ekuatorial Rossby dan Kelvin.

Fenomena atmosfer tersebut dideteksi membawa berpotensi meningkatkan curah hujan diiringi angin signifikan pada 18-21 September di wilayah Sumatera Utara.

Bahkan berdasarkan laporan dari Balai Besar MKG wilayah I Medan potensi pertumbuhan awan hujan diklasifikasikan dalam kategori tinggi di Kota Medan dan sekitarnya, lebih dari 70 persen.

Potensi cuaca berdasarkan kondisi dinamika atmosfer tersebut telah dilaporkan BMKG kepada pihak Komite Olahraga Nasional (KONI) untuk dapat disesuaikan dalam agenda penyelenggaraan PON XXI Aceh-Sumut.

Nurdin Saleh

Nurdin Saleh

Bergabung dengan Tempo sejak 2000. Kini bertugas di Desk Jeda, menulis soal isu-isu olahraga dan gaya hidup. Pernah menjadi juri untuk penghargaan pemain sepak bola terbaik dunia Ballon d'Or.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus