Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kerumunan orang berbaris di jalan-jalan Santos, Brasil, menyaksikan peti mati yang membawa jenazah Pele dari stadion kota tempat 230 ribu pelayat telah melewati peti matinya yang terbuka, menuju peristirahatan terakhirnya di Memorial Necropole Ecumenica, Selasa, 3 Januari 2023, waktu setempat. Mereka mengucapkan selamat tinggal terakhir untuk sang legenda sepak bola tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Orang-orang, tua dan muda, tampak berpelukan saat prosesi pemakaman melewati jalan-jalan kota pesisir selama berjam-jam. Para penggemar menangis dan yang lain bersorak meneriakkan pahlawan nasional yang bangkit dari kemiskinan, mengawali permainan sepak bola tanpa alas kaki hingga menjadi salah satu atlet terhebat dan paling terkenal dalam sejarah modern.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ini kehilangan yang tidak akan tergantikan bagi Brasil," kata Presiden Brasi yang baru dilantik, Luiz Inachio Lula da Silva. "Pele, selain menjadi pemain sepak bola terbaik di dunia, adalah pria yang rendah hati dan sederhana."
Pele meninggal pada Kamis pekan lalu waktu setempat di usia 82 tahun setelah berjuang melawan kanker usus besar selama setahun. Dia disemayamkan di Necropolis Memorial Ecumenica, sebuah pemakaman vertikal 14 lantai dengan pemandangan lapangan sepak bola di Santos, klub yang membuatnya menjadi seorang bintang.
Baca Juga: Kota Santos Mengucapkan Selamat Tinggal kepada Pele
Para pelayat mengantre untuk memberikan penghormatan saat mereka melewati peti mati legenda sepak bola Brasil Pele saat ia terbaring di tengah stadion Vila Belmiro di Santos, Brasil. 2 Januari 2023. REUTERS/Carla Carniel
Momen paling haru terjadi di luar rumah ibu Pele
Prosesi pemakaman Pele dimulai dengan meninggalkan stadion kota Villa Belniro, markas klub sepak bola Santos, pada Selasa pagi. Pria dengan nama lengkap Edson Arantes do Nascimento itu bermain dari 1956 sampai 1974 untuk tim tersebut, mencetak lebih dari 1.000 gol. Selama 24 jam, para penggemar mengantri berjam-jam untuk memberikan penghormatan.
Momen paling mengharukan terjadi ketika truk pemadam kebakaran yang membawa peti matinya berhenti di luar rumah ibu Pele yang berusia 100 tahun. Kerumunan di sana bertepuk tangan dan meneriakkan "Pele adalah raja kami," sebelum mengheningkan cipta selama satu menit.
Adik Pele, Maria Lucia Nascimento, 78 tahun, menyaksikan sambil menangis dari balkon dan mengucapkan terima kasih kepada banyak orang dalam wawancara singkat di TV.
Putra Pele, Edson Cholbi Nascimento, berbicara di pemakaman saat kembang api menyambut kedatangan peti mati dan pelayat menyanykan lagu kebangsaan Santos.
"Saya, atas nama keluarga, mengucapkan terima kasih atas semua cinta, rasa hormat," ucapnya. "Ini suatu kehormatan, ini kebanggaan yang luar biasa. Sekali lagi terima kasih. Sekarang dia akan beristirahat."
Makam Pele akan dibuka untuk umum selama tujuh hari.
REUTERS