Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Olahraga

MotoGP: Siapa Bakal Jadi Juara di Sirkuit Barcelona?

Siapa bakal menjadi juara dalam MotoGP Catalunya Di Sirkuit Barcelona akhir pekan ini? Para pembalap unggulan punya peluang yang nyaris sama.

12 Juni 2019 | 17.03 WIB

MotoGP: Siapa Bakal Jadi Juara di Sirkuit Barcelona?
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Dua pekan lalu, Sirkuit Mugello menjadi saksi dominasi Ducati selama tiga tahun terakhir balap MotoGP di sirkuit kandang mereka.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Menuju Catalunya akhir pekan ini, tim asal Italia itu akan berharap mampu meneruskan tren positif mereka di seri ketujuh balapan MotoGP musim ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tahun lalu Ducati juara di Barcelona lewat pembalap tuan rumah Jorge Lorenzo yang mampu meredam rival senegaranya Marc Marquez sekaligus menciptakan rekor baru di trek yang memiliki aspal baru itu.

Kabar baik untuk Ducati adalah, Sirkuit Catalunya bukanlah ladang perburuan terbaik Marc Marquez (Repsol Honda), pemuncak klasemen sementara.

Pembalap asal Spanyol itu tercatat baru satu kali menang di Catalunya yaitu pada 2014.

Persaingan di kelompok terdepan pun akan diramaikan oleh pembalap yang cerdas di trek seperti Alex Rins (Suzuki Ecstar) dan Jack Miller (Pramac Racing), yang tak akan melepaskan Marquez di depan.

Valentino Rossi (Monster Energy Yamaha) masih memiliki rekor kemenangan terbanyak di Catalunya dengan enam gelar di kelas motoGP.

Pembalap asal Italia itu mengalami akhir pekan yang sulit di Mugello, namun The Doctor tak jarang membuat comeback dari masa-masa sulit di akhir pekan yang bisa meramaikan balapan di teritori rivalnya.

Pembalap Tim Repsol Honda untuk MotoGP 2019: Marc Marquez dan Jorge Lorenzo. REUTERS/Susana Vera

Rekan satu timnya, Maverick Viñales, akan mendapat dukungan tambahan dari fans tuan rumah dan tentunya menarik melihat pertarungan antara kedua pembalap Yamaha itu.

Pabrikan dari Iwata itu juga memiliki talenta muda seperti Fabio Quartararo (Petronas Yamaha SRT) dan rekannya, Franco Morbidelli, yang performa keduanya menjadi sorotan sejak balapan di Jerez beberapa pekan lalu

Sementara itu, Jorge Lorenzo yang telah empat kali menang di depan pendukungnya di Catalunya, masih belum menemukan ritme dengan motor Honda setelah didera cedera di awal musim.

Tahun lalu Lorenzo mampu membungkam kritik ketika menemukan titik balik karirnya bersama Ducati dengan menang dua seri beruntun di Mugello dan kemudian Catalunya. Pembalap bernomor 99 akan membutuhkan momen seperti itu.

Di trek yang memiliki tikungan akhir cepat, lintasan lurus panjang dan titik pengereman keras, Michelin akan membawa ban kompon lunak, medium dan keras ke Catalunya.

Ban depan lunak dan belakang yang dibawa pabrik ban asal Prancis itu akan memiliki desain simetris, sementara ban depan kompon keras dan semua ban belakang memiliki desain asimetris yang lebih keras di sisi kanan untuk mengimbangi delapan tikungan ke kanan di banding enam tikungan ke kiri yang ada di trek.

Untuk mengantisipasi cuaca buruk di Sirkuit Barcelona, Michelin membawa ban basah depan berkompon lunak dan medium. Ban belakang juga akan dalam kompon lunak dan medium tapi memiliki desain asimetris keras di sisi kanan.

"Ini adalah salah satu trek yang memberi ujian menyeluruh kepada ban dan motor dan karena sirkuit ini telah menjadi salah satu arena tes penting di kalender, juga salah satu balapan terbaik," ungkap manajer roda dua Michelin Motorsports Piero Taramasso kepada MotoGP.com.

Seperti yang dikatakan oleh Silvano Gaibusera, kepala mekanik Yamaha Factory Racing untuk Valentino Rossi, masalah utama di Catalunya adalah kondisi yang sangat panas sehingga ban bekerja sedikit buruk dengan banyak spin dan berkurangnya traksi.

"Ban depan tak terlalu masalah tapi di balapan sebelumnya tekanan sangat tinggi di ban belakang sehingga di 4-5 lap terakhir kami sedikit kesulitan," kata Gaibusera.

Sejumlah tikungan panjang pun bisa membuat ban tergelincir sehingga konsumsi ban tinggi, itu yang diantisipasi oleh tim Suzuki Ecstars.

"Tantangan lain adalah menemukan setingan suspensi belakang yang pas untuk mendapatkan days cengkeram tambahan yang bisa memberikan keuntungan baik di performa maupun konsumsi ban," kata kepala kru Suzuki Ecstar, Jose Manuel Cazeaux.

AlPembalap MotoGP, Alex Rins. (roadracingworld.com)

Dua tikungan terakhir di Catalunya juga merupakan tikungan cepat di mana daya cengkeram ban serta kemampuan membelok motor sangat berperan.

Kepala teknisi Repsol Honda Santi Hernadez mengungkapkan jika tikungan terakhir akan sangat menentukan.

"Sangat penting bagaimana kalian memanfaatkan tikungan terakhir untuk membangun kecepatan. Jika kalian lambat di sana, dengan lintasan lurus menanti di depan kalian akan kehilangan akselerasi dan kecepatan puncak," kata Hernandez.

Balapan MotoGP Catalunya pada Minggu (16/6) nanti juga akan menjadi momen selebrasi 70 tahun balapan Grand Prix sepeda motor. Grand Prix pertama lahir pada 13 Juni 1949 di sebuah Isle of Man, suatu pulau yang terletak di perairan Irlandia dan Inggris.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus