Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Legenda badminton Trikus Harjanto, yang bersama Minarti Timur, ganda campuran Indonesia pernah menorehkan sejarah meraih medali perak di Olimpiade Sydney 2000. Lama ia tak terdengar kabarnya, setelah mengundurkan diri dari Pelatnas PBSI pada 2004.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meskipun Trikus telah mengundurkan diri dari Pelatnas, tapi ia tak jauh-jauh dari olahraga bulu tangkis ini. “Saya melatih dan mendirikan klub, Trikus Badminton Akademi. Lokasi latihannya di GOR Mutiara Gading Timur, Bekasi. Saya merasa di Bekasi ini banyak pemain yang potensial tapi belum ada wadahnya, makanya saya mendirikan klub itu,” ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dan, darah atlet badminton itu mengalir kepada putranya, Rehan Naufal Kusharjanto. Seperti ayahnya, Rehan pun turun dalam ganda campuran berpasangan dengan Lisa Ayu. “Rehan sekarang di Pelatnas dan sudah dua kali menjadi runner-up kejuaraan dunia junior,” kata Trikus kepada Tempo.co.
Trikus melihat bakat anaknya bermain bulu tangkis, sejak Rehan masih kanak-kanak. “Saya melihat bakat Rehan sewaktu umur 7 tahun, saya melihat dia tekun dan giat berlatih,” katanya. Dukungan pun terus diberikannya, baik dalam mitivasi atau berlatih bersama.
“Ya, saya ikut melatih Rehan Naufal. Sebelum pandemi corona ini, saya melatih Rehan dan pasangannya (Lisa Ayu Kusumawati-red) ketika mereka sedang libur Pelatnas, Sabtu dan Minggu,” kata dia.
Trikus Harjanto tentu telah pengalaman sebagai atlet badminton, apa yang dinasihatkan selalu kepada Rehan Naufal Kusharjanto? “Yang saya nasihatkan pada Rehan Naufal, ya agar tetap berlatih, tekun, kerja keras, jangan cepat merasa puas, jaga kesehatan,” katanya. “Dan, selalu berdoa.” ujarnya, menegaskan.