Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Paling Sedikit 4 Tahun Lagi

Kesibukan iswadi idris di PSSI menyebabkan istrinya, esly pardede merasa sunyi. mereka mengangkat anak-anak fanny irawan. iswadi dapat bertahan 4 tahun lagi di pssi. ia punya sertifikat pelatih.(or)

9 Oktober 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"KESIBUKAN Iswadi menyebabkan saya terasa sunyi". Kalimat itu dituturkan oleh Esly Pardede yang mengikat tali pernikahan dengan Iswadi Idris, 24 Agustus 1972. Iswadi memang sibuk Hari-hari dalam kehidupannya lebih banyak dilewatkannya di pelatnas atau di luar negeri ketimbang di rumah sendiri. Maret 1974, ia bergabung dengan klub Western Suburbs di Sydney, Australia. Kendati Esly ikut menyertai suaminya ke sana, tapi kesunyian seorang nyonya tetap membuntuti dirinya. Ikatan perkawinan mereka belum membuahkan seorang putera yang dirindukan Esly sebagai perintang waktu. Tapi kini Esly tak perlu merasa sunyi lagi. Menjelang keberangkatan team PSSI Harimau ke Eropa, Juli lalu, Iswadi mengambil suatu keputusan yang tepat: ia mengangkat Fanny Irawan lahir di Jakarta, 7 Juli 1976 sebagai permata keluarga."Dia ada datang pada saya", kata Ketua PS Jayakarta, drs F.H. Hutasoit. Dan, "menyatakan keinginan untuk mengangkat anak". Reaksi Hutasoit positif: ia menyetujui niat Iswadi itu. "Lihatlah anak yang berandalan seperti Iswadi itu, kini telah memperlihatkan sikap kebapakannya", lanjut Hutasoit. Fanny, 3 bulan, berkulit sawo matang. Hidung berbakat mancung. Matanya besar dan jeli. Rambutnya masih tipis, tapi hitam bergelombang. "Sewaktu lahir beratnya 3 kilo lebih sedikit", kata Esly. Tapi, "sekarang sudah 5 kilo". Adakah Fanny akan mengikuti jejak Iswadi? "Yang penting", ucap sang ayah, "dengan si buyung kami benar-benar merasa berkeluarga dan tenang. Dengan begitu saya harap dapat bertahan di PSSI paling kurang 4 tahun lagi". Iswadi, 28 tahun, bergabung dengan PS Jayakarta sepulangnya dari Australia, tahun lalu. Juga sudah mengantongi sertifikat pelatih. Kini tinggal di Cipinang Kebembem di lingkungan kompleks perumahan "Bangun Cipta Sarana". Mengomentari tentang puteranya, ia mengatakan: "Saya percaya semua orang dilahirkan dengan bakat tertentu. Tergantung pada kita mengembangkan bakat tersebut".

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus