Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Timnas Futsal Indonesia Hector Souto lebih memilih fokus pada para pemain lokal ketimbang mencari pemain naturalisasi untuk mengisi tim yang akan berlaga di ajang Piala Asia Futsal 2026 dan kualifikasi Piala Dunia Futsal 2028. “Saya punya komitmen besar dengan pelatih lokal dan komitmen besar dengan pemain lokal. Jadi, saya tidak terlalu berpikir lebih dari itu. Saya hanya terus fokus pada orang-orang di sekitar saya,” kata dia kepada Tempo di kawasan Menteng, Jakarta Pusat pada Rabu, 13 November 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut dia, semua orang yang berdarah Indonesia berhak masuk tim nasional. Namun, bukan berarti ia bakal berfokus untuk mencari pemain di dalam negeri saja. Ia juga tak menutup kemungkinan jika ada pemain futsal berdarah Indonesia, misalnya keturunan Indonesia-Spanyol, yang berminat membela Tanah Air.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kalau tiba-tiba ada yang muncul kenapa tidak. Karena level Spanyol di atas kami. Tapi berfokus apa yang ada di depan mata saya, mengembangkan performa tim yang ada di sini. Strategi saya berbasis di Indonesia,” kata Hector.
Juru taktik asal Spanyol itu menuturkan, pemain futsal di Indonesia rata-rata memiliki kemampuan yang masih perlu diasah. Kemudian, kendala saat ini adalah mentalitas para pemain ketika bertanding melawan tim-tim kuat seperti Thailand dan Vietnam sehingga perlu dibentuk dan dilatih alih-alih sibuk mencari pemain naturalisasi. “Mentalitas bagi saya sangat-sangat penting agar mampu menjadi juara. Jika Anda benar-benar ingin menjadi juara, Anda harus mempersiapkan diri dalam situasi yang paling sulit sekali pun,” ujarnya.
Ketua Umum Federasi Futsal Indonesia atau FFI Michael Sianipar punya pendapat senada. Ia mengapresiasi langkah Erick Thohir yang berfokus mencari pemain naturalisasi untuk memperkuat sepak bola Indonesia, namun di futsal tidak bisa demikian. Menurut dia, budaya Indonesia sangat cocok dengan futsal sehingga sudah terbentuk dan tak belum perlu mencari pemain naturalisasi.
“Kalau dilihat di daerah-daerah itu lapangan futsal biasa pelajar itu mainnya futsal bukan sepak bola, karena lapangan kan terbatas. Jadi bibit-bibit di futsal ini sudah banyak. Mencari pemain-pemain yang baik yang bisa kami asah dalam waktu singkat itu lebih mudah di futsal. Jadi per hari ini kami belum ada rencana sama sekali untuk naturalisasi,” kata dia.
Timnas Fustal Indonesia berhasil menjuarai ajang Piala AFF Futsal 2024 di Thailand usai paceklik gelar selama 14 tahun. Selanjutnya, pelatih Hector Souto menargetkan anak-anak asuhnya mampu berdueldi ajang Piala Asia 2026 sebagai tuan rumah dan bisa bersaing di kualifikasi Piala Dunia 2028.