Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Los Angeles Lakers dan Boston Celtics bersaing bahkan di luar lapangan sebagai dua tim bola basket terbesar dalam sejarah NBA. Kontrak lima tahun Jaylen Brown yang memecahkan rekor US$ 304 juta atau Rp 4,6 triliun hanya berlangsung selama 9 hari. Anthony Davis memecahkan rekor itu dengan menandatangani kontrak baru selama tiga tahun dengan Lakers senilai US$ 186 juta atau Rp 2,8 triliun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kesepakatan itu menjadikan Davis pemain NBA dengan bayaran tertinggi dalam sejarah. Secara rata-rata, kontrak maksimum Brown akan mencapai US$ 60,8 juta per musim. Davis baru saja melampaui rekornya dengan US$ 1,2 juta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Adrian Wojnarowski dari ESPN melaporkan pada Jumat, 4 Agustus 2023, jika nilai kontrak itu benar, Davis akan mendapat bayaran US$ 62 juta per musim, yang merupakan rekor baru NBA. Namun kemungkinan pemecahan rekor akan terus terjadi selama beberapa bulan ke depan tetap tinggi.
ESPN story on Lakers star Anthony Davis agreeing to a three-year, $186M extension— richest annual in NBA history: https://t.co/iyyD9hIlLJ
— Adrian Wojnarowski (@wojespn) August 4, 2023
Para pemain terbaik di liga seperti Giannis Antetokounmpo (Milwaukee Bucks), Nikola Jokic (Denver Nuggets), atau Joel Embiid (Philadelphia 76ers) bisa mendapatkan lebih tinggi. Tiga pemain tersebut telah mendominasi liga setidaknya selama tiga tahun terakhir dan berpeluang memecahkan rekor Davis.
Setelah memecahkan rekor baru, Anthony Davis membuktikan dia adalah salah satu aset Lakers yang paling berharga dan itu membuktikan bahwa Lakers bersedia mempertahankannya di dalam organisasi selama bertahun-tahun yang akan datang.
Davis meninggalkan University of Kentucky untuk bergabung dengan NBA setelah satu musim dan disusun sebagai pilihan keseluruhan pertama dalam draf NBA 2012 oleh New Orleans Hornets. Pada 2019, dia bergabung dengan Lakers.
MARCA