Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Waskitho Rahardjo menjadi salah satu dari 900 peserta Kayuh Virtual TempoRide 1000 K. Salah satu pegawai negeri sipil di Pemerintahan Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, itu berharap acara yang digelar dalam rangkaian peringatan 50 tahun Tempo tersebut bisa menjadi kegiatan rutin saban tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Semoga acara bisa digelar setiap tahunnya," kata pria kelahiran 3 Juli 1969 itu saat dihubungi, Sabtu, 2 Oktober 2021.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Waskhito yang telah aktif bersepeda sejak dua tahun terakhir ini, mengikuti lomba kayu virtual TempoRide di nomor 100 km. Dia mencoba sampai empat kali untuk mencapai jarak tempuh tersebut. "Sudah tercapai pekan lalu, karena sebelumnya agak sibuk," ujarnya.
Gowes pertama, kata dia, dicapai ketika menuju Cangkringan, Kabupaten Sleman sehingga mencapai jarak 100 km. "Pas kedua, ketiga, dan keempat itu mutar-mutar Boyolali aja," ucap dia.
Kegiatan Kayuh Virtual TempoRide sudah dimulai sejak 4 September dan berlangsung hingga 4 Oktober 2021.
Wahyu Hadiningrat, Ketua Harian Pengurus Besar Ikatan Sepeda Sport Indonesia (PB ISSI), mengatakan bahwa ajang TempoRide sudah dinanti para pegowes Tanah Air. Acara ini sempat ditunda pelaksanaannya karena pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) karena pandemi Covid-19.
"Acara ini sungguh dinanti-nantikan karena karena mengalami beberapa kali penundaan," kata dia saat membuka acara ini, 4 September lalu.Acara Kayuh Virtual Temporide 1000K. (temporide.com)
"TempoRide 1000 K ini memiliki misi yang kuat. Di mana dalam dunia persepedaan kita tetap menyemarakkan kegiatan bersepeda dalam kegiatan TempoRide ini kita lihat tidak hanya bersepeda tapi membiasakan diri dalam situasi pandemi ini bersepeda mandiri maupun kelompok kecil."
Mantan Kapolda Metro Jaya ini mengatakan bahwa TempoRide mengusung misi bersepeda tetap bisa dilakukan tanpa meninggalkan penerapan protokol kesehatan. Konsep virtual menjadi solusi mengkampanyekan gaya hidup sehat tanpa melupakan semangat persaudaraan antara pesepeda.
"Rekan-rekan sekalian kita sama-sama menjunjung moto atau slogan satu sepeda, seribu sahabat. Kalau kita lihat ada unsur race, ini bukan semata-mata untuk kita mengadu kekuatan atau bersaing tapi lebih pada pencapaian terukur," ujarnya saat membuka secara resmi acara ini.
"Selamat berbahagia, selamat bersepeda, dan jaga protokol kesehatan. Salam sehat," kata Wahyu menambahkan.
Penasihat TempoRide, Burhan Solihin, menyatakan bahwa Kayuh Virtual TempoRide ini ini merupakan ajang promosi gaya hidup sehat dan menjadikan sepeda sebagai moda transportasi yang ramah lingkungan. Apalagi, kata dia, sejak pandemi Covid-19 animo masyarakat terhadap penting bersepeda meningkat pesat.
"Secara garis besar Tempo dan sepeda sudah sangat dekat dan kita ingin memasyarakat sepeda sebagai salah satu moda transportasi karena pertama itu sehat dan membantu udara jakarta dan kota lain lebih bersih," kata dia, Jumat, 17 September 2021.
Menurut Burhan, ajang Kayuh Virtual TempoRide diikuti lebih dari 900 peserta dari seluruh Indonesia. Mereka berasal dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, sampai Papua. Peserta terbagi dalam beberapa kategori seperti perorangan dengan jarak tempuh 100 kilometer maupun 300 kilometer. Ada juga kategori tim untuk jarak tempuh 1000 kilometer.
"Setiap tim beranggotakan tiga orang yang rekornya nanti diakumulasikan melalui aplikasi Strava," kata Burhan.
Ia menambahkan, ajang Kayuh Virtual TempoRide ini sebagai salah satu kegiatan lomba gowes terbesar di Indonesia. Total hadiahnya mencapai Rp 50 juta.
"Biasanya acara lain itu hadiahnya hanya 2-3 sepeda, tapi karena ada dukungan sponsor dari Polygon, untuk memeriahkan ulang tahun Tempo ke-50, total hadiah senilai Rp 50 juta itu disediakan bagi pemenang lomba, yaitu 11 sepeda Polygon tipe Siskiu D5 dan Cascade 3, serta doorprize yang diundi setelah acara berlangsung," kata Burhan Solihin.
IRSYAN HASYIM