Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia kehilangan salah satu putra terbaiknya. Purnomo Muhammad Yudhi, legenda atletik yang dikenal sebagai manusia tercepat di Asia, meninggal dunia di Jakarta, Jumat, 15 Februari 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Purnomo berpulang dalam usia 56 tahun, setelah lama bergulat dengan penyakit kanker kelenjar getah bening.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Purnomo, yang lahir di Purwokerto, Jawa Tengah, 12 Juli 1962, pernah mengharumkan nama Indonesia di beragam kejuaraan Asia dan dunia. Pada 1984 di Olimpiade Los Angeles, ia jadi wakil Asia pertama di semifinal 100 meter putra.
Kendati tak meraih medali ia saat itu mampu mematahkan rekor idolanya, Mohammad Sarengat, dengan catatan waktu 10,30 detik. Catatan inilah yang membuatnya dijuluki manusia terceptat di Asia. Rekor tersebut baru bisa dipecahkan Mardi Lestari di PON 1989 Jakarta dengan catatan waktu 10,20 detik.
Setahun sebelumnya, di Kejuaraan Dunia IAAF di Helsinki 1983, Purnomo juga jadi satu-satunya wakil Asia di final 100 meter putra. Ia finis di urutan keempat.
Prestasi tertingginya diraih di Kejuaraan Atletik Asia 1985 di Jakarta. Saat itu ia merebut dua emas di nomor 100 dan 200 meter putra. Ia juga meraih perak di kejuaraan sama.
Selanjutnya: Ingin Bertemu Zohri
Sebelum meninggal dunia, Purnomo sempat mengatakan ingin bertemu sprinter muda Indonesia Lalu Mohammad Zohri. Keinginan itu ia sampaikan ketika pengurus Persatuan Atletik Seluruh Indonesia atau PB PASI menjenguknya di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta, Jumat, 8 Februari 2019.
Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Tuti Merdiko ketika dihubungi Antara di Jakarta, Jumat, mengatakan keinginan sahabatnya sesama atlet nasional itu.
Tuti mengaku belum sempat menyanggupi permintaan Purnomo dengan mengajak atlet Lalu Mohammad Zohri datang membesuknya.
"Zohri masih di Surabaya pada pekan lalu untuk mengikuti peringatan Hari Pers Nasional. Dia sempat meminta saya untuk mengajak Zohri jika datang membesuknya," ujar Tuti.
Pelari Indonesia Lalu Muhammad Zohri meluapkan kegembiraannya setelah berhasil menjadi yang tercepat pada nomor lari 100 meter dalam Kejuaraan Dunia Atletik IAAF U-20 2018 di Tampere, Finlandia, 11 Juli 2018. Prestasi Zohri adalah raihan pertama Indonesia di pentas atletik dunia. REUTERS
Zohri adalah juara pada Kejuaraan Dunia Atletik Junior 2018 dan ikut memperkuat tim Indoensia meraih medali emas estafet 4 x 100 m Asian Games 2018.
Purnomo, yang pernah membawa Merah-Putih dalam ajang Olimpiade Los Angeles 1984, meninggal dunia dalam usia 56 tahun karena sakit kanker.
Purnomo sukses menembus putaran semifinal lari 100 meter putra dalam Olimpiade Los Angeles 1984. Selain itu, ia pernah meraih dua perak Kejuaraan Atletik Asia Jakarta 1985, medali emas Kejuaraan Atletik Asia Jakarta 1985, Medali emas lari 200 m SEA Games Bangkok 1985, Medali emas estafet 4 x 100 m SEA Games Bangkok 1985, dan medali perunggu lari 100 m SEA Games 1985.