Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu sprinter terbaik Indonesia Purnomo Muhammad Yudhi telah berpulang pada Jumat, 15 Februari 2019 di Jakarta. Ia sempat mengatakan ingin bertemu sprinter muda Indonesia Lalu Mohammad Zohri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Keinginan itu disampaikan Purnomo ketika pengurus Persatuan Atletik Seluruh Indonesia atau PB PASI menjenguknya di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta, Jumat, 8 Februari 2019.
Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Tuti Merdiko ketika dihubungi Antara di Jakarta, Jumat, mengatakan keinginan sahabatnya sesama atlet nasional itu.
Tuti mengaku belum sempat menyanggupi permintaan Purnomo dengan mengajak atlet Lalu Mohammad Zohri datang membesuknya.
"Zohri masih di Surabaya pada pekan lalu untuk mengikuti peringatan Hari Pers Nasional. Dia sempat meminta saya untuk mengajak Zohri jika datang membesuknya," ujar Tuti.
Pelari Indonesia Lalu Muhammad Zohri meluapkan kegembiraannya setelah berhasil menjadi yang tercepat pada nomor lari 100 meter dalam Kejuaraan Dunia Atletik IAAF U-20 2018 di Tampere, Finlandia, 11 Juli 2018. Prestasi Zohri adalah raihan pertama Indonesia di pentas atletik dunia. REUTERS
Zohri adalah juara pada Kejuaraan Dunia Atletik Junior 2018 dan ikut memperkuat tim Indoensia meraih medali emas estafet 4 x 100 m Asian Games 2018.
Purnomo, yang pernah membawa Merah-Putih dalam ajang Olimpiade Los Angeles 1984, meninggal dunia dalam usia 56 tahun karena sakit kanker.
Purnomo sukses menembus putaran semifinal lari 100 meter putra dalam Olimpiade Los Angeles 1984. Selain itu, ia pernah meraih dua perak Kejuaraan Atletik Asia Jakarta 1985, medali emas Kejuaraan Atletik Asia Jakarta 1985, Medali emas lari 200 m SEA Games Bangkok 1985, Medali emas estafet 4 x 100 m SEA Games Bangkok 1985, dan medali perunggu lari 100 m SEA Games 1985.
ANTARA