DALAM suasana halal bihalal Rudy Hartono pada tanggal 26
September yang lalu kembali bertemu muka dengan para wartawan
olahraga ibukota. Siang itu di Asean Room Hotel Hilton, Rudy
tidak seorang diri. Dia diapit Ketua Umum PBSI, Sudirman dan
seorang yang masih asing bagi dunia olahraga, dari PT Danmotors
Vespa Indonesia. Di sebelah Santoso duduk pula seorang kulit
putih yang diperkenankan sebagai Ron Shafer, pimpinan dari Union
Carbide Indonesia yang lebih dikenal dengan batere "Cap
Kuning".
Kecuali Sekjen PBSI Sumarsono, tak tampak kehadiran anggota
pengurus lain Ketua Harian KONI, Suprayogi turut diundang tapi
tak hadir. Tak salah lagi pertemuan pers yang dibuka oleh Bondan
Winarno, jurubicara kedua perusahaan itu ingin menggarap masalah
bulutangkis dari segi lain. Yaitu kerjasama di antara kedua
perusahaan itu di satu pihak dan PBSI di lain pihak untuk
menyelenggarakan Tour of Champions atau Perlawatan Juara-juara.
Pemain-pemain kaliber juara dunia itu terdiri dari Flemming
Delfs, Svend Pri, Rudy Hartono, Tjuntjun, Yohan Wahyudi,
Christian dan Ade Chandra. Mereka akan singgah di Jakarta (3
Desember), Surabaya (5 Desember), Ujung Pandang (6 Desember)
dan Medan (9 Desember), untuk melakukan serangkaian pertandingan
eksibisi.
Pada kesempatan berbicara yang pertama Rudy menjelaskan banwa
"di balik strategi periklanan para sponsor saya ingin
memanfaatkannya untuk melakukan pembinaan di kalangan muda."
Sementara Santoso Tabaluyan setelah panjang lebar menjelaskan
status PT Danmotors Vespa sebagai joint venture antara
perusahaan Denrmark dan Indonesia, menganggap bahwa kesempatan
mendatangkan Svend Pri dan Delfs, sebagai "partisipasi secara
aktif dalam promosi persahabatan antara Indonesia dan Denmark."
Ron Shafer dari batere Eveready tak kekurangan pula bunga
kata-kata. "Keterlibatan kami dalam Tour of Champions ini
merupakan realisasi fungsi sosial perusahaan kami," kata
pengusaha muda kelahiran Los Angeles, Amerika Serikat itu. Dan
ia sempat menyampaikan harapan agar "Piala All England tahun
depan dapat kembali ke Indonesia."
Ketika tiba giliran Sudirman memberi sambutan, tak ada ucapan
lain yang lebih berkesan dari pada restu yang diberikan Ketua
Umum PBSI ini: "Kita relakan saja Rudy mengkomersiilkan
dirinya." Tapi di balik kerjasama itu tak lupa Sudirman
mengingatkan pada janji kedua perusahaan itu untuk menyediakan
tiket tim PBSI ke All England tahun depan. Agaknya inilah yang
dimaksud Sudirman "sambil menyelam minum air." Dia juga berharap
bahwa kerjasama antara PBSI dan para sponsor di Ibukota dapat
menjalar ke daerah-daerah. Supaya program pemerataan prestasi
PBSI dapat terlaksana. "Dalam pengertian modern, perusahaan
swasta bukan lagi bekerja untuk diri sendiri. Tapi juga harus
bekerja untuk lingkungannya. Ini fungsi sosialnya," kata
Sudirman.
Bagi penggemar bulutangkis, Tour of Champions itu bukan sekedar
promosi perusahaan. Mereka mengharapkan kunjungan juara juara
Denmark itu ke negara bulutangkis Indonesia dapat pula
mempromosikan bulutangkis mutu. Bukan sekedar mutu eksibisi.
Itulah sebabnya bobot turnamen Vespa Eveready ini dikuatirkan
kurang dapat merangsang terjadinya pertandingan mati-matian
seperti yang layaknya terjadi pada peristiwa kejuaraan Al
England kejuaraan Asia dan sebagainya. Malah jika orang teringat
tingkah-polah Svend Pri tak mustahil ia akan melawak. Sehingga
bagi suporter PBSI yang ingin menilai kondisi Rudy dalam usaha
comebacknya tidah memperoleh gambaran yang sebenarnya.
Tapi hal ini cepat disadari Sudirman di samping PBSI akan
berusaha merangsang para pemain top dunia itu sadar akan nama
baiknya, ia cepat memanggil Bondan. " Saya kuatir juga,"kata
Sudirman, "kalian sudah keluarkan uang berjuta-juta tapi nanti
pertandingannya tidak bermutu . . . apakah tidak baik kialau
disediakan hadiah bagi para pemain yang tampil sebagai juara?"
Tampaknya Bondan sudah siap dan ia sadar ba11wa Indonesia adalah
pemegang supremasi bulutangkis dunia. "Sudah kita pikirkan dan
sedang kita pertimbangkan cara apa yang dapat merangsang mereka
bermain sungguh-smgguh," kata Bondan tanpa terang-terangan
menyebutkan hadiah itu dalam bentuk uang atau benda lainnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini