Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Soal Sanksi WADA, PP Perbasi Bantu LADI Ambil Sampel Doping Atlet

PP Perbasi membantu Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI) dalam pengambilan sampel doping para atletnya. Demi cepat keluar dari sanksi WADA.

26 Oktober 2021 | 11.41 WIB

Pebasket Satria Muda Pertamina Kevin Karell Bridgewaters (kiri) mencoba memasukkan bola ke dalam ring dengan dihalangi pebasket Pelita Jaya Valentino Wuwungan dalam final kejuaraan Perbasi Cup di Britama Arena, Jakarta, 10 November 2017. ANTARA
Perbesar
Pebasket Satria Muda Pertamina Kevin Karell Bridgewaters (kiri) mencoba memasukkan bola ke dalam ring dengan dihalangi pebasket Pelita Jaya Valentino Wuwungan dalam final kejuaraan Perbasi Cup di Britama Arena, Jakarta, 10 November 2017. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - PP Perbasi membantu Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI) dalam pengambilan sampel doping para atletnya. Federasi ingin membantu LADI mempercepat pembebasan sanksi dari Badan Anti-Doping Dunia (WADA).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kerja sama tersebut disahkan dalam penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PP Perbasi dan LADI di Jakarta, Senin kemarin. Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) memfasilitasi kerja sama tersebut. Rencananya, MoU akan dilakukan dengan 17 cabang olahraga lainnya seperti PSSI dan PBSI.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Sekretaris Jenderal PP Perbasi Nirmala Dewi mengatakan bahwa LADI saat ini memiliki kewajiban untuk mengambil 20 sampel per bulan. Cakupan itu dipakai untuk memenuhi syarat kepatuhan yang ditetapkan WADA.

“Melalui penandatanganan MoU ini agar nanti LADI dalam pengambilan sampel di cabang-cabang olahraga tidak ada kendala karena mereka sekarang memiliki kewajiban mengambil 20 sampel per bulan," kata Nirmala dalam rilis pers Perbasi.

Selain membantu pengambilan sampel doping, Perbasi juga telah melaporkan sejumlah agenda basket internasional yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat, juga data terkait perkembangan atlet. “Selain mendata event internasional kami ke depan, LADI juga meminta data terkait perkembangan atlet. Siapa saja yang masih aktif dan sudah tidak aktif," kata dia.

LADI saat ini sedang menjalani hukuman dari WADA karena lalai dalam melakukan uji sampel doping. Sanksi berlaku selama setahun sejak diberlakukan pada awal Oktober 2021. LADI harus segera menuntaskan 24 masalah yang perlu diselesaikan (pending matters) sebagai syarat pembebasan sanksi WADA, salah satunya memenuhi ambang batas minimal sample pengujian (TDP).

Sanksi tersebut membuat Indonesia kehilangan haknya dalam ajang olahraga, termasuk larangan pengibaran bendera Merah Putih dan menjadi tuan rumah kejuaraan internasional. Padahal Indonesia mempunyai sederet agenda pada tahun depan, salah satunya FIBA Asia Cup 2021 dan FIBA World Cup 2023.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus