Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Olahraga

Stadion Madya Dipakai Bhayangkara FC, Pelatnas Atletik Terganggu

Latihan pelatnas atletik terganggu karena Stadion Madya GBK jadi kandang klub Liga 1 Bhayangkara FC.

5 Juli 2019 | 19.09 WIB

Ilustrasi Pelatnas Atletik. Antara
Perbesar
Ilustrasi Pelatnas Atletik. Antara

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menanggapi keluhan soal terganggunya pemusatan latihan atlet-atlet pelatnas PB PASI (atletik) karena stadion Madya di kompleks Gelora Bung Karno (GBK) dipakai klub sepak bola Bhayangkara FC, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) berencana segera menggelar pertemuan dengan pihak terkait.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Soal penggunaan Stadion Madya itu akan kami bicarakan dulu dengan pihak-pihak terkait. Rapatnya minggu depan,” kata Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewa Broto di Jakarta, Jumat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lebih lanjut, dia mengatakan pihaknya juga belum dapat memastikan tempat yang dapat digunakan oleh atlet-atlet pelatnas PB PASI (atletik) untuk berlatih selama Stadion Madya digunakan oleh Bhayangkara FC.

“Mereka (PB PASI) minta di GBK (Stadion Utama). Tapi kami juga belum bisa memastikan. Kami belum ada info apa-apa mengenai tempat latihan itu, karena harus menunggu sampai diadakannya rapat minggu depan,” ujar Gatot.

Klub sepakbola Bhayangkara FC menurut rencana akan menggunakan Stadion Madya selama berlangsungnya kompetisi Liga 1 2019 karena Stadion PTIK yang merupakan home base klub tersebut sedang direnovasi hingga Agustus 2019.

Menurut Sekjen PB PASI Tigor Tanjung, penggunaan Stadion Madya oleh pihak lain akan mengakibatkan terganggunya jadwal latihan atlet-atlet pelatnas PB PASI karena terpaksa harus mencari tempat lain untuk berlatih.

“Selama ini, para atlet selalu latihan di Stadion Madya. Kalau stadion digunakan, pasti akan mengganggu jadwal latihan. Padahal ada tuntutan prestasi. Kalau latihannya pindah-pindah juga akan mempengaruhi kondisi psikologis atlet, yang kemudian menyebabkan demotivasi,” tutur Tigor.

Sebagai solusi, pihaknya berencana untuk menggunakan Stadion Utama GBK sebagai tempat latihan sementara. Akan tetapi, dia menyadari bahwa proses peminjaman Stadion Utama GBK itu tidak akan mudah.

“Untuk berlatih di Stadion Utama GBK itu tidak gampang, misal hari ini lapor, lalu besok bisa latihan, tidak semudah itu. Kalau tidak salah, Stadion Utama itu hanya bisa dipakai di sore hari karena di pagi hari ada kegiatan lain,” ungkap Tigor.

Sampai dengan saat ini, dia menambahkan, PB PASI masih mencari-cari solusi atau alternatif lainnya untuk memecahkan masalah tersebut

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus