Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Olahraga

Tanpa Pelatih Definitif dan Program Pelatnas Berkelanjutan, Sanggoe Darma Tanjung Raih Perak Asian Games 2023

Sanggoe Darma Tanjung berhasil meraih medali perak dari nomor men's street Asian Games 2023. Ia mempertahankan medali serupa yang diraih pada 2018.

27 September 2023 | 19.46 WIB

Atlet skateboard Indonesia, Sanggoe Darma Tanjung berjabat tangan dengan seseorang sambil memegang bendera Indonesia usai Final Men's Street dalam Asian Games di Qiantang Roller Sports Centre, Hangzhou, China, 27 September 2023. REUTERS/Dylan Martinez
Perbesar
Atlet skateboard Indonesia, Sanggoe Darma Tanjung berjabat tangan dengan seseorang sambil memegang bendera Indonesia usai Final Men's Street dalam Asian Games di Qiantang Roller Sports Centre, Hangzhou, China, 27 September 2023. REUTERS/Dylan Martinez

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sanggoe Darma Tanjung berhasil meraih medali perak bagi Indonesia dari nomor men's street Asian Games 2023. Ia mempertahankan medali serupa yang ia raih pada 2018 di Jakarta.

Keberhasilan itu terbilang istimewa. Sanggoe tidak memiliki sosok pelatih definitif, juga tak ada program pelatnas yang berkelanjutan. Untuk Asian Games Hangzhou, ia hanya mengikuti pemusatan latihan di Jakarta selama sepekan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Saya tidak ada pelatih, belajar otodidak dari usia lima tahun," kata Sanggoe ketika kepada Antara setelah pengalungan medali.

Atlet skateboard Indonesia, Sanggoe Darma Tanjung berpose dengan medali perak yang diraihnya usai bertanding dalam Final Men's Street dalam Asian Games di Qiantang Roller Sports Centre, Hangzhou, China, 27 September 2023. REUTERS/Dylan Martinez

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berawal dari melihat orang bermain skateboard di skatepark milik pamannya di Bali, Sanggoe menemukan jalannya menjadi atlet skateboard termuda Indonesia di Asian Games 2018. Saat itu ia berusia 16 tahun, hingga malang melintang di kejuaraan internasional.

Di arena, ia tak sungkan untuk bertanya kepada teman-teman sepermainannya, yang sangat membantunya dalam mempelajari trik-trik tertentu dalam dunia skateboard.

Dari sanalah, Sanggoe mendapati ilmu yang tidak ternilai harganya, membentuk karakternya menjadi salah satu atlet skateboard terbaik di Indonesia. Dan beruntung pula Sanggoe memiliki paman dan keluarga yang selalu mendukung penuh upayanya, bahkan sang kakak turut mendampinginya di pinggir arena Asian Games Hangzhou untuk mengatur strategi bagi sang adik.

Sebelum ke Hangzhou, Sanggoe yang setiap hari berlatih di Pulau Dewata itu dipanggil Pengurus Besar Sepatu Roda Indonesia untuk ikut pelatnas, yang hanya berlangsung satu pekan di Jakarta.

"Saya melihat kalau cabang-cabang olahraga lain itu pelatnasnya lama. Kami bisa dibilang tidak ada pelatnas karena hanya berkumpul satu minggu di Jakarta. Itu pun latihannya... mendingan saya latihan sendiri di Bali daripada di Jakarta," kata Sanggoe.

Atlet kelahiran 28 Desember 2001 itu sangat menginginkan adanya program pelatnas yang berkesinambungan ke depannya. Hal itu ia sampaikan juga kepada Chef de Mission Kontingen Indonesia Basuki Hadimuljono yang hadir menyaksikan langsung Sanggoe jatuh bangun merebut perak untuk Indonesia.

"Saya latihan mandiri di Bali, pasti ada perubahan dari Asian Games sebelumnya. Karena saya sudah suka, saya hobi dari kecil, dari usia lima tahun sudah main skateboard. Ya saya cuma ingin ada pelatnas saja nanti," kata Sanggoe.

"Saya nanti pengen di IKN ada arena skateboard juga, pak," kata dia ke Basuki yang juga Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat itu.

Atlet skateboard Indonesia, Sanggoe Darma Tanjung beraksi dalam dalam Final Men's Street dalam Asian Games di Qiantang Roller Sports Centre, Hangzhou, China, 27 September 2023. REUTERS/Dylan Martinez

Juara SEA Games 2019 itu menunjukkan kemampuannya mengendalikan situasi dengan bermain tenang meski sempat tertinggal di peringkat empat menyusul hasil R2. 


Sedari awal ia sangat mewaspadai wakil Jepang Ginu Onodera, yang meraih poin tertinggi 76,39 menuju lima kesempatan bermain trik. Meski baru berusia 13 tahun, Onodera baru-baru ini menjuarai X Games Asia 2023 di kampung halamannya, Chiba. Ia juga sekaligus peringkat tiga kejuaraan dunia 2022 di Sharjah, UEA.

Namun, sang atlet cilik justru tak mendapatkan nilai satupun saat beberapa kali terjatuh melakukan trik dan terperosok ke peringkat tujuh.

Sanggoe juga sempat terjatuh keras saat mengeksekusi trik pertamanya, namun mampu merangsek ke peringkat dua dengan total 200,63 poin berkat tambahan nilai terbaik dari trik kedua dan ketiga.

Sanggoe menjadi yang terbaik kedua setelah Jie Zhang yang merebut emas untuk Cina dengan skor 231,14. Jianjun Su melengkapi podium untuk membawa pulang dua medali untuk tuan rumah.

Pilihan Editor: Kata Nandhira Mauriska yang Gagal Raih Medali di Arena Wushu Asian Games 2023

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus