Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

olahraga

Rentetan Gelar Juara demi Grand Slam

Petenis Priska Madelyn Nugroho menjuarai lima turnamen federasi tenis internasional pada 2022. Target tampil di Grand Slam.

22 Januari 2023 | 00.00 WIB

Image of Tempo
material-symbols:fullscreenPerbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

FOTO Priska Madelyn Nugroho, petenis putri Indonesia, terpampang di akun Instagram resmi Federasi Tenis Internasional (ITF). Dalam keterangan foto tertulis bahwa Priska sukses menjuarai lima Tur Tenis Dunia Wanita ITF (ITF Women’s World Tennis Tour) di sektor tunggal putri dalam enam bulan terakhir. "Lima gambar, satu @priskanugroho," tulis akun ITF, @itftennis, 20 Desember 2022. Bahkan akun kompetisi tenis wanita beregu internasional, Billie Jean King Cup, memberi komentar, “@priskanugroho benar-benar tak terbendung!”

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gelar juara kelima Priska pada 2022 itu ia raih ketika mengalahkan petenis Finlandia, Anastasia Kulikova, 6-4 dan 6-2 di turnamen Tur Tenis Dunia Wanita ITF W25 di Solapur, India, 18 Desember 2022. Tur Tenis Dunia Wanita ITF adalah level turnamen di bawah Tur Asosiasi Tenis Wanita (WTA) dan di atas Tur Tenis Dunia Junior ITF. Tur Tenis Dunia Wanita ITF menawarkan sekitar 500 turnamen di 65 negara dan menyediakan lima tingkat turnamen berdasarkan besarnya hadiah uang, yakni W15 dengan total hadiah US$ 15 ribu, W25 dengan US$ 25 ribu, W60 dengan US$ 60 ribu, W80 dengan US$ 80 ribu, dan W100 dengan US$ 100 ribu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kemenangan Priska itu adalah gelar juara level W25 kedua setelah yang pertama diraihnya dalam Tur Tenis Dunia Wanita ITF W25 di Traralgon, Australia, 21 November 2022. Petenis yang lahir di Jakarta, 29 Mei 2003, ini mengatakan kemenangan di Traralgon, Australia, adalah yang paling berkesan. "Itu final level W25 pertama aku, jadi tegang banget. Malah sempat tertunda sehari karena hujan. Tapi akhirnya bisa menang juga," kata Priska melalui sambungan telepon kepada Tempo, Senin, 16 Januari lalu.

Betapa tidak berkesan, Priska menjadi juara selepas mengalahkan petenis Inggris, Naiktha Bain. Priska yang nonunggulan dalam turnamen tersebut mengalahkan unggulan ketiga dengan skor 6-4 dan 6-4. Adapun tiga gelar juara lain adalah juara Tur Tenis Dunia Wanita ITF W15 di Monastir, Tunisia, pada 24 dan 31 Juli 2022 serta 14 Agustus 2022. Selain di sektor tunggal putri, Priska memenangi 11 gelar juara ganda putri: 1 gelar di level W60, 3 gelar di level W25, dan 7 gelar di level W15.

Yang menjadi pasangan Priska antara lain Naho Sato dan Saki Imamura dari Jepang, Yeon-woo Ku dari Korea Selatan, Stéphanie Visscher dari Belanda, Ankita Raina dari India, Wei Sijia dari Cina, serta Ekaterina Yashina dari Rusia. Gelar juara ganda putri termutakhir Priska diraih dalam Tur Tenis Dunia Wanita ITF W25 di Navi Mumbai, India, 25 Desember 2022. Saat itu Priska yang berpasangan dengan Ekaterina Yashina yang menjadi unggulan ketiga berhasil mengalahkan unggulan pertama, Ankita Raina/Prarthana G. Thombare.

Rentetan gelar juara itu pun mendongkrak peringkat ganda Priska menjadi peringkat ke-203 WTA. Di sektor tunggal, Priska naik ke peringkat ke-290 per 9 Januari 2023. Ini peringkat tertinggi dalam kariernya. Terjadi lompatan peringkat yang tinggi dibanding pada awal 2022, yaitu posisi ke-512 WTA. Malah pada 2021 peringkat WTA-nya masih di posisi ke-1.153.

Priska bercerita, perjalanan kariernya dari level junior menjadi petenis profesional sempat terhambat pandemi Covid-19. Pernah menjuarai nomor ganda putri Australia Terbuka Junior 2020 bersama petenis Filipina, Alexandra Eala, pada Januari, ia nyaris setahun tidak mengikuti turnamen ketika pandemi Covid-19 mulai merebak pada Maret 2020. "Aku itu dari Maret 2020 sampai Maret 2021 tidak pernah ikut turnamen. Pas balik agak kesulitan karena udah lama enggak tanding. Jadi feeling pertandingan beda," tuturnya.

Priska kembali mengikuti turnamen pada pertengahan Maret 2021 dengan mengikuti turnamen Tur Tenis Dunia Wanita ITF W15 di Sharm el-Sheikh, Mesir. Priska berhasil mencapai babak perempat final di sektor tunggal. Pada Juni 2021, ia berkesempatan tampil di Grand Slam setelah terpilih menjadi bagian dari ITF Tour Team. Ia yang ketika itu masih berusia 18 tahun mengikuti sejumlah turnamen junior level atas di Eropa, termasuk dua Grand Slam, Roland Garros dan Wimbledon. 

Ia mengaku sepanjang 2021 performanya naik-turun karena setiap pulang ke Indonesia harus menjalani karantina lagi. "Tahun 2021 aku karantina itu tiga kali di hotel. Setiap keluar dari karantina performa pasti turun karena beberapa hari tidak pegang raket. Bisa latihan fisik dalam kamar, tapi tidak maksimal juga," ujarnya. 

Di bawah bimbingan pelatih asal Thailand, Tos Puengrassamee, kini Priska mengejar target lebih tinggi pada 2023. Ia bakal berusaha meraih banyak poin dengan mengikuti turnamen ITF level W25 dan W40 di Tunisia dan Portugal. Pengumpulan poin itu berguna agar ia bisa mengikuti kualifikasi Grand Slam. "Target jauh adalah bisa main di Grand Slam yang tersisa, yakni France Open, Wimbledon, dan US Open," ucap putri pasangan Albertus Nugroho dan Emiliana ini.

Pemberian hadiah dan gelar juara Single kepada Prisska Madelyn Nugroho di Solapur Open 2022, India/Dok Maharashtra State Lawn Tennis Association

Legenda tenis putri Indonesia, Yayuk Basuki, menyebutkan capaian Priska tidak terlepas dari dukungan kedua orang tuanya. Apalagi biaya mengikuti turnamen itu tidak sedikit. Menurut Yayuk, semua biaya biasanya dibayar dengan merogoh kocek keluarga atlet. "Yang pasti orang tua yang begitu gigih. Mereka tidak hanya mendukung anaknya untuk tetap menjaga semangat biar enggak turun, paling berat itu mendukung dari sisi finansial," kata Yayuk melalui sambungan telepon, Rabu, 18 Januari lalu.

Yayuk menjelaskan, pemerintah dan Pengurus Pusat Persatuan Lawn Tenis Indonesia (PP Pelti) perlu mendukung impian Priska untuk tampil di Grand Slam. Walaupun pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga hanya mengalokasikan anggaran buat multievent seperti SEA Games dan Asian Games, kata Yayuk, bisa dicarikan formulasinya agar bisa mendukung karier profesional Priska.

Khusus untuk PP Pelti, Yayuk mengusulkan organisasi ini ikut melobi beberapa badan usaha milik negara untuk menjadi bapak angkat atau sponsor bagi Priska. Ia melihat kepengurusan baru Pelti memiliki impian besar untuk membangun tenis Indonesia. "Saya dengar Ketua Umum dan atlet seperti Priska dan Aldila Sutjiadi sudah sempat ketemu," tutur Yayuk yang ketika menjadi atlet pernah menembus peringkat ke-19 dunia ini.

Ketua Umum PP Pelti Edward Omar Sharif Hiariej mengatakan kepengurusan yang bertugas sejak Desember 2022 berfokus pada latihan yang ketat dan memperbanyak pertandingan internasional di Indonesia ataupun pertandingan nasional dalam rangka mencari bibit-bibit di daerah. Pria yang akrab disapa Eddy ini pun mematok perolehan medali emas pada SEA Games 2023. "Di Kamboja nanti kami menargetkan tiga dari tujuh medali emas yang diperebutkan dalam cabang tenis," kata Eddy melalui WhatsApp, Kamis, 19 Januari lalu.

Eddy mengatakan atlet penghuni pemusatan latihan nasional, seperti Priska Nugroho, Aldila Sutjiadi, dan Beatrice Gumulya, telah optimal dalam mengembangkan karier profesional. Menurut dia, Pelti bakal memperbanyak pertandingan internasional di Indonesia dan dengan demikian mereka tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk mengumpulkan poin. "Kami juga membantu mencari sponsor, meminta corporate social responsibility beberapa perusahaan besar untuk mendukung Pelti dalam memberikan subsidi kepada atlet," ujarnya.

IRSYAN HASYIM
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus