Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemain sepak bola asal Brasil, Dani Alves, 39 tahun, masih mendekam di penjara Brians 2, penjara yang terletak di kota Martorell, sekitar 35 km dari Barcelona, sambil menunggu persidangan kasus dugaan pelecehan seksual yang menjeratnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Mosso d’Esquadra, polisi Catalan, menemukan sejumlah bukti yang dapat memberatkan mantan bek kanan Barcelona itu. Ia dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap seorang perempuan berusia 23 tahun di kelab malam Sutton di Barcelona.
Setidaknya ada lima bukti yang dapat digunakan jaksa untuk melawan Alves di pengadilan:
1. Kontradiksi dalam pernyataan Alves
Alves menyatakan tiga hal berbeda. Pertama, dia mengatakan bahwa dia tidak mengenal perempuan yang diduga dilecehkan secara seksual. Kemudian dia mengatakan telah melihatnya tetapi tidak ada yang terjadi. Dan akhirnya dia menyatakan bahwa perempuan itulah yang mendatanginya.
2. Baju dan surat keterangan medis korban
Dua hari setelah penyerangan yang dituduhkan, perempuan tersebut pergi untuk melaporkan kejadian itu ke Mossos d'Esquadra. Dia menyerahkan laporan medis dan juga gaun yang dikenakannya. Unit Pusat untuk Penyerangan Seksual (UCAS) lalu mengambil alih penyelidikan.
3. Kamera pengawas
Menurut surat kabar El Periodico, Alves dan perempuan itu berada di dalam kamar mandi VIP selama sekitar 16 menit. Ini ditunjukkan dari rekaman kamera pengawas di tempat kejadian. Menurut pengakuan pelapor, Alves memaksanya untuk duduk di atasnya, melemparkannya ke lantai, memaksanya untuk melakukan oral seks.
4. Tato di tubuh Alves
Pelapor mengidentifikasi Alves dari tato bulan sabit di perutnya. Perempuan itu mengatakan melihat tato itu ketika Alves memaksanya untuk melakukan oral seks di kamar mandi VIP kelab malam.
5. Rekaman Mosso d’Esquadra
Petugas forensik polisi Catalan menemukan bukti untuk mendukung pelapor setelah dia secara tidak sengaja terekam oleh kamera Mosso d’Esquadra.
MARCA | AS