Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Olahraga

Usai Juarai Piala Presiden Esports 2019, Ini Harapan Onic

Juara Piala Presiden Esports 2019, Onic, berharap konsistensi turnamen ini dipertahankan pada tahun-tahun selanjutnya.

1 April 2019 | 09.35 WIB

Tim Onic Esports menjuarai Piala Presiden Esports 2019 Mobile Legends. Di final Onic mengalahkan Louvre Juggernaut dengan skor 3-0. Jakarta, Ahad, 31 Maret 2019. Foto TEMPO/Aditya Budiman.
Perbesar
Tim Onic Esports menjuarai Piala Presiden Esports 2019 Mobile Legends. Di final Onic mengalahkan Louvre Juggernaut dengan skor 3-0. Jakarta, Ahad, 31 Maret 2019. Foto TEMPO/Aditya Budiman.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Onic Esports sukses merebut trofi Piala Presiden Esports 2019 Mobile Legends. Di partai puncak, Onic menyingkirkan Louvre Juggernaut dengan skor meyakinkan 3-0 dalam laga yang berjalan di Istora Senayan, Jakarta, Ahad, 31 Maret 2019.

Onic pun berhak membawa pulang hadiah sebesar Rp 400 juta. Sementara Louvre mengantongi Rp 200 juta.

Pemain Onic Julian Ardiansyah (Udil) berharap turnamen Piala Presiden Esports bisa kembali bergulir tahun depan. Menurut dia, hal terpenting dari sebuah turnamen ialah konsistensi. "Ini (turnamen) wadah bagi para gamer. Kami bisa bermain dan bertemu dengan penonton," ucap dia usai laga final.

Sebanyak 16 tim saling bertarung di babak utama Piala Presiden Esports 2019. Delapan tim mewakili tim profesional, sementara delapan tim lainnya berasal dari delapan regional (daerah). Selama proses kualifikasi sekitar 3.500 tim ikut ambil bagian memperebutkan tiket menuju babak utama.

Anggota steering committee (panitia acara) dari Kantor Staf Kepresidenan Bram Wirotomo mengatakan akan berupaya melanjutkan turnamen Piala Presiden Esports. Agar lebih bergema, pemerintah ingin menambahkan jumlah game yang dipertandingkan. "Kami juga ingin daerah yang ikut serta bisa ditambah lagi," ucapnya.

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara pun berharap ajang eSports tak hanya digelar di kota besar, seperti Jakarta dan Surabaya saja. Sebab, menurut dia, kota-kota lainnya juga layak diadakan turnamen eSports. "Dari pemerintah terus membangun infrastruktur (jaringan internet) yang diperlukan," kata dia.

ADITYA BUDIMAN

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus