Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Olahraga

Wawancara Lanny Tria Mayasari: Bangun Chemistry dengan Pasangan Baru Lewat Kpop

Lanny Tria Mayasari berbagi kisah tentang pasangan barunya Rachel Allessya Rose hingga mimpi besar di dunia bulu tangkis.

23 Mei 2024 | 17.28 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Atlet ganda putri Indonesia Lanny Tria Mayasari saat ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu, 22 Mei 2024. TEMPO/Randy

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Atlet ganda putri Indonesia Lanny Tria Mayasari mendapat pasangan baru usai Ribka Sugiarto resmi mengumumkan pensiun pada Kamis, 16 Mei lalu. PP PBSI kemudian memasangkan pebulu tangkis berusia 22 tahun itu dengan Rachel Allessya Rose.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Keputusan ini diambil PP PBSI menyusul pasangan Rachel sebelumnya, Meilysa Trias Puspitasari mengalami cedera lutut, yang membuatnya harus absen sampai waktu yang belum ditentukan.

Lanny / Rachel sempat dipasangkan saat pertandingan Piala Uber 2024. Mereka mencatat kemenangan saat Indonesia mengalahkan Uganda di lbabak penyisihan grup.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tempo bersama awak media lain berkesempatan untuk mewawancarai Lanny di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu, 22 Mei 2024. Ia bercerita mengenai proses adaptasinya bersama Rachel hingga hobi di luar bulu tangkis. Berikut petikan wawancaranya.

Ditinggal Ribka pensiun ketika sedang dalam performa bagus di beberapa turnamen terakhir, apa yang kamu rasakan?

Kalau menurut saya pribadi, ya namanya hidup, ada ujiannya, ada naik turunnya, jadi enggak masalah sih. Soalnya itu kan sudah keputusan Ribka, jadi saya juga enggak bisa kayak "mba jangan dulu, jangan dulu (pensiun)" nanti daripada kalau dipaksakan dianya setengah-setengah juga (mainnya), ya sudah enggak apa-apa kalau harus mulai dari nol lagi.

Sudah puas dengan pencapaian yang diraih selama berpasangan dengan Ribka?

Kalau dibilang belum puas, ya belum puas, tapi kalau dibilang bersyukur ada bersyukurnya juga. Mungkin kalau saya enggak berpasangan sama Ribka, saya belum bisa sampai sejauh ini.


Pebulu tangkis ganda putri Indonesia Lanny Tria Mayasari (kiri) dan Ribka Sugiarto (kanan) berfoto bersama pelatih ganda putri Indonesia Eng Hian (tengah) usai menjuarai Swiss Open 2024 di St. Jakobshalle, Basel, Swiss, Minggu, 23 Maret 2024. Lanny/Ribka meraih juara pertama turnamen itu setelah menang dalam rubber gim 13-21, 21-16, 21-8 atas pebulu tangkis ganda putri Taiwan Hsu Ya Ching/Lin Wan Ching. ANTARA FOTO/HO-PBSI

Berikutnya, Lanny bicara soal pasangan barunya, Rachel dan target mereka.


Bagaimana dengan dipasangkan dengan Rachel?

Alhamdulilah langsung dapat partner enggak nganggur dulu. Cuma kalau dari latihan kita belum sering dicoba karena pertandingan masih jauh dan kita masih membantu kakak-kakak yang lain untuk membantu persiapan mereka di pertandingan terdekat.

Tapi, kalau misalkan cocok atau enggaknya, mungkin kita di luar lapangan sudah dekat jadi kayak di dalam lapangan. Dia hampir sama kayak mba Ribka ya, jadi pemain depan juga, jadi saya enggak terlalu susah juga buat adaptasi.

Kapan mulai program latihan bersama Rachel?

Jadi, sistem latihan di ganda putri itu kalau misalkan ada wakil yang turun di pertandingan terdekat, yang masih jauh pertandingannya bakal membantu terlebih dulu. Nanti, kalau sudah dekat ke pertandingannya, gantian saya yang dibantu. Tapi, mungkin kalau kakak-kakak sudah berangkat pertandingan dan yang lain enggak ada pertandingan, baru kita pasti mulai latihan berpasangan.

Sekarang posisimu jadi senior, bagaimana pendekatan dan komunikasi sama Rachel?

Sebenarnya, kalau saya, tipenya, walaupun Rachel sebagai junior, mau memberi tahu saya enggak apa-apa, bakal terima-terima aja gitu loh. Jadi kalau di dalam lapangan saya sama dia bakal sama-sama, temen aja, saya menganggap dia seumuran, jadi enggak ada perbedaan apapun.

Bagaimana melihat teknik permainan Rachel?

Mungkin dia hampir sama, dari karakternya juga hampir sama kayak Ribka. Dia main di depannya juga bagus, defend-nya juga oke, jadi enggak terlalu susah beradaptasinya.

Sudah mulai memperhatikan gaya permainan dan kebiasan-kebiasaan Rachel lainnya di lapangan?

Sudah sering lihat. Saya melihat gaya permainan Rachel di depan itu rapat banget, jadi kayak saya tuh kadang suka bilang "bagus ya depannya Rachel, pintar mainnya," terus tiba-tiba malah jadi partner-an.

Lanny Tria Mayasari berpasangan dengan Rachel Allessya Rose saat Indonesia menghadapi Uganda di Piala Uber 2024. Kredit: Tim Humas PBSI.

Target bersama Rachel di turnamen terdekat?

Saya dan Rachel nanti turun di Kaohsiung Masters 2024. Targetnya sih kalau bisa juara maunya juara, tapi yang penting step by step, beri yang terbaik di setiap babaknya.

Kami enggak main di Singapura (Open), Australia (Open), dan Indonesia (Open) soalnya pendaftarannya sudah tutup jadi dikirim sama PBSI ke Taiwan saja.

Apakah saja kegiatan di luar bulu tangkis yang sering kamu lakukan?

Saya kadang suka nonton film buat mengisi kekosongan, kalau lagi bosan saja. Kadang nonton drakor (drama korea) juga. Terus kalau ada konser, datang nonton konser juga.

Film apa yang suka kamu tonton?

Kebanyakan drakor aja sih, tapi kadang ada film Indonesia yang kayak komedi begitu saya suka. Kalau film luar mungkin film-film kayak Avengers.

Konser musik yang sudah kamu datangi?

Konser yang sudah pernah saya datangi konser Kpop, terus konser-konser lain kalau diajak sama teman-teman, kayak nonton konser NDX A.K.A (grup musik hip hop asal Yogyakarta), terus konser Vierratale (grup musik pop asal Jakarta).

Ada yang baru saja ditonton?

Kemarin saya nonton konser NCT Dream di SUGBK (Stadion Utama Gelora Bung Karno). Wah itu konsernya aduh, itu kan saya dapat section paling depan jadi benar-benar dekat banget sama member-nya. Tapi seru banget konsernya, parah, pecah.

NCT Dream konser di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu, 18 Mei 2024. Foto: Instagram/@nct_dream.

Sejak kapan suka musik Kpop?

Sejak masih di PB Jaya Raya. Awalnya enggak suka kayak "Ih apa sih nih kok kayak banci-banci gitu." Tapi, dulu itu kan kami kayak mengumpulkan handphone kalau di asrama, terus teman-teman ada yang punya flashdisk isinya lagu-lagu Kpop dan disetel di TV.

Itu lagunya diputar terus, saya juga waktu itu enggak ada kegiatan lain kan terus ikut nonton bareng, terus lama-lama nanya "Ini siapa? Ini siapa?" dan lama-lama akhirnya suka sama BTS. Dari situ, berawal suka sama BTS, lalu pindah mencari grup Kpop yang lain dan sekarang lagi suka NCT Dream dan Seventeen.

Ketika sudah bergabung ke Pelatnas PBSI, kamu biasanya nonton konser Kpop sama siapa?

Kemarin nontonnya sama Yesita (Putri Miantoro). Tapi di sini banyak juga yang suka. Sama Seventeen, kayak Rachel (Allessya Rose) tuh dia suka, terus saya, Yesita, Kelly (Larisa), Ridya (Aulia Fatasya), yang junior-junior sih banyak yang suka.

Selanjutnya, Lanny cerita bagaimana kedekatannya dengan Rachel sebelum dipasangkan.

Kpop bisa jadi salah satu media membangun chemistry dengan Rachel di luar lapangan?

Iya, tapi sebelum menjadi pasangan Rachel kadang suka cerita sama saya juga kalau di luar lapangan dan saya juga suka curhat-curhat ke dia. Biasanya curhat tentang kalau lagi kesel sama seseorang, saling sharing aja, terus dia juga kayak kadang suka nanya ke aku kalau lagi mumet, jadi dari situ sih.

Lalu ada cerita lucu tentang kami berdua. Kadang kalau lagi latihan dia sakit, saya juga sakit, dia enggak latihan, saya enggak latihan. Terus kayak kemarin saya baru bilang ke kakak saya "iya deh sama Rachel tuh selalu sama," terus kakak saya bilang "iya kemarin Rachel juara Orleans Masters, kamu juara Swiss Open." Jadi kayak apa-apa tuh kita selalu sama padahal enggak janjian.

Waktu itu pernah dia cedera paha awal 2023. Di hari yang sama saya juga tiba-tiba cedera pinggang. Lalu kami sama-sama seminggu enggak latihan.

Lalu, bagaimana membangun chemistry di lapangan?

Mungkin itu akan lebih mudah, soalnya kita di luar lapangan sudah dekat. Tapi namanya berpasangan baik jangka pendek atau jangka panjang pasti ada konflik-konflik, cuma kita juga udah sempat sharing soal itu.

Misalnya, kalau selesai main kan enggak mungkin menang terus pasti ada kalahnya. Nah ketika kalah kita butuh waktu sendiri dulu, lalu setelah itu, baru nanti kita obrolin lagi kenapa tadi mainnya kayak begini, kayak begitu.

Lanny Tria Mayasari berpasangan dengan Rachel Allessya Rose saat Indonesia menghadapi Uganda di Piala Uber 2024. Kredit: Tim Humas PBSI.

Usia masih terbilang muda (22 tahun), apa mimpi yang ingin dicapai di dunia bulu tangkis?

Kalau bisa juara Olimpiade. Inginnya juara Olimpiade karena itu kan impian semua atlet. Ya, ke depan inginnya menambah prestasi sebanyak mungkin, ingin membuat sejarah baru di bulu tangkis.

Ada rencana untuk berkarier di luar dunia bulu tangkis?

Enggak, sekarang jalan saya masih di bulu tangkis. Saya berpikirnya hari per hari saja. Saya enggak mau mikir ke depannya. Saya mau maksimal di bulu tangkis. Kalau memang belum rezeki ya sudah saya tidak terlalu menyesal. Tapi, kalau sama Allah dikasih rezekinya, pasti Allah akan membantu terus. Intinya fokus saya sekarang hanya di bulu tangkis.

Pilihan Editor: Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas Bulu Tangkis Usai Tampil di Piala Uber 2024

Randy Fauzi Febriansyah

Randy Fauzi Febriansyah

Jurnalis olahraga Tempo

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus