Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Petinju Rusia, Muslim Gadzhimagomedov, mempertahankan gelar kelas bridger World Boxing Association atau WBA setelah mengalahkan Leon Harth dengan kemenangan mutlak di Ufa Arena
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Muslim Gadzhimagomedov pertama kali mempertahankan mahkota pada Kamis, 17 Oktober 2024, setelah memenangkan kartu 120-108 oleh tiga juri, yang membuktikan dominasinya yang kuat," keterangan WBA sebagaimana dikutip dari situs webnya, Jumat, 18 Oktober 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pertarungan kedua petinju berlangsung dengan ketat hingga 12 ronde, namun Gadzhimagomedov lebih unggul berdasarkan penilaian juri.
Profil Muslim Gadzhimagomedov
Muslim Gadzhimagomedov, lahir di Toturbiykala, Rusia, pada 14 Januari 1997. Gadzhimagomedov telah mengukir namanya di dunia tinju sebagai salah satu atlet yang tangguh dan berprestasi.
Muslim Gadzhimagomedov lahir dan dibesarkan di Dagestan, wilayah di Rusia yang dikenal melahirkan banyak atlet olahraga tempur, terutamabela diri seperti tinju dan gulat. Sejak kecil, Gadzhimagomedov sudah menunjukkan minat terhadap pada olahraga dan disiplin bertarung, akhirnya ia memilih tinju sebagai fokus utamanya.
Berlatih di bawah pelatih-pelatih berpengalaman di Rusia, ia mengembangkan bakat dan potensinya di ring tinju. Karier amatirnya mulai naik daun di pertengahan dekade 2010-an ketika ia tampil dalam berbagai turnamen nasional dan internasional. Gaya bertarungnya yang agresif dan terukur, ditambah dengan ketepatan pukulan, membuatnya menjadi salah satu petinju yang ditakuti di ring.
Gadzhimagomedov mendapat perhatian internasional ketika ia meraih medali emas di Kejuaraan Tinju Eropa di kelas berat ringan, pada 2019. Keberhasilan ini tidak hanya memperkuat posisinya sebagai salah satu petinju top di Rusia, tetapi juga di kancah internasional. Pada tahun yang sama, ia juga memenangkan Kejuaraan Dunia Tinju Amatir di Yekaterinburg, Rusia, menambah daftar prestasi yang luar biasa dalam karier tinjunya.
Di Kejuaraan Dunia, Gadzhimagomedov menunjukkan dominasi yang mengesankan, mengalahkan lawan-lawan kuat dari berbagai negara. Kemenangan ini membuatnya semakin dikenal luas dan menempatkannya dalam jajaran petinju elite dunia di kelas berat ringan.
Salah satu momen puncak dalam karier, Gadzhimagomedov, adalah ketika ia berkompetisi di Olimpiade Tokyo 2020. Dalam turnamen ini, Gadzhimagomedov, bersaing di kelas berat (81–91 kilogram) dan meraih medali perak.
Meskipun harus mengakui keunggulan, Julio César La Cruz, dari Kuba di final, penampilan Gadzhimagomedov di Olimpiade tetap mengukuhkan reputasinya sebagai salah satu petinju amatir terbaik di dunia.
Sebagai petinju kelas berat ringan, Gadzhimagomedov, memiliki kemampuan untuk menggabungkan pukulan keras dengan teknik bertarung yang efisien, menjadikannya salah satu petarung yang serba bisa di kelasnya. Gaya bertarung ini sering membuat lawan-lawannya kesulitan untuk menemukan celah, Gadzhimagomedov, cenderung bermain dengan penuh disiplin dan strategi.
Sebagai atlet dari Dagestan, Muslim Gadzhimagomedov mengikuti jejak banyak seniornya, seperti, Khabib Nurmagomedov, di dunia MMA. Gadzhimagomedov menjadi inspirasi bagi banyak pemuda di Dagestan dan Rusia secara umum, dikutip dari Inside The Games.
ANTARA | INSIDE THE GAMES | COLLEGE NET WORTH