Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta -Keberadaan radiator bagi kendaraan sepeda motor matik maupun non matik amat krusial. Komponen ini berperan sebagai pendingin mesin.
Jika radiator bermasalah, dapat menyebabkan mesin motor mengalami overheat atau terlampau panas. Lalu, bagaimana cara merawat radiator pada kendaraan automatik seperti Yamaha NMax, Aerox, juga Honda Vario, PCX?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pengguna motor matik dengan sistem pendingin radiator kudu waspada saat musim hujan. Pasalnya, kotoran yang didapat saat melaju dapat menumpuk di gril radiator. Bila parah, kondisi bisa menghambat pembuangan panas dari mesin. Akibatnya, mesin mengalami overheat hingga macet total.
Baca juga : 6 Penyebab Mesin Overheat Alias Mobil Kepanasan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Agar mesin tetap prima, pemilik motor harus aware terhadap kemungkinan-kemungkinan yang dapat menyebabkan kerusakan pada radiator. Untuk itu, memahami tanda-tanda radiator bermasalah juga penting. Manager After Sales Main Dealer Yamaha PT Thamrin Brothers, Muslian, menjelaskan tanda-tanda radiator bermasalah.
Adapun tanda-tanda radiator bermasalah, yaitu antara lain sirip radiator rusak terbentur batu dan kerikil sehingga jalur cairan pendingin tersumbat, thermostat tak berfungsi, tekanan tutup radiator lemah, aluran radiator tersumbat karat atau kerusakan komponen, selang radiator getas dan retak sehingga bocor, serta kipas radiator tak berfungsi.
Kiat Mudah Merawat Radiator Sepeda Motor
1. Periksa kondisi sirip-sirip radiator. Bila kotor, segera bersihkan.
2. Periksa ketinggian air radiator pada tangki reservoir atau cadangan, tambah jika kurang. Gunakan selalu coolant yang direkomendasikan dan hindari memakai air mineral.
3. Periksa jalur dan selang radiator untuk memastikan tidak terdapat kebocoran.
4. Periksa kondisi warna air radiator apaka berubah atau tidak.
5. Periksa juga kondisi tutup radiator. Pastikan apakah posisinya sudah kencang serta tidak ada ada bocor atau berubah bentuk.
Air radiator mesin motor dapat berkurang seiring waktu. Selain dapat dilakukan si bengkel, pemilik motor juga dapat melakukan secara mandiri pengisian air radiator. Tetapi, sebelum proses pengisian air radiator, penting juga untuk mengetahui cara membersihkan radiator agar bersih optimal.
Soal Air Radiator Motor
1. Buka tutup radiator menggunakan kunci nomor 8.
2. Bersihkan radiator motor dengan membuang airnya, pastikan menyisakan sedikit untuk proses flushing.
3. Kemudian tuang cairan radiator flush dan tutup kembali baut radiator.
4. Nyalakan mesin selama 5 hingga 10 menit untuk flushing. Tujuannya agar kotoran yang mengendap pada radiator dapat terbilas hingga bersih.
5. Setelah itu, matikan mesin dan tunggu menjadi normal. Lalu buang semua air radiator.
Setelah radiator bersih, barulah kemudian mengganti air radiator dengan yang baru. Tetapi pastikan untuk memasang kembali baut dengan baik dan benar. Bila tidak, hal ini dapat menyebabkan kebocoran dan justru menimbulkan masalah di kemudian hari.
Jika sudah, pengisian cairan radiator dapat dilakukan. Pastikan mengisi radiator dengan cairan khusus yang banyak tersedia di pasaran. Sesuaikan jumlahnya dengan takaran motor. Jangan berlebihan apalagi kurang.
Setelah proses pengisian cairan radiator rampung, nyalakan mesin motor untuk memeriksa pasang surut air radiator tersebut. Cek dengan melihat batas pada sisi tabung eksternal. Radiator akan bekerja dengan sempurna setelah pembersihan selesai dilakukan. Langkah selanjutnya, cek apakah semua komponen sudah tertutup dengan sempurna atau belum.
HENDRIK KHOIRUL MUHID
Baca juga : Kipas Radiator dan Fungsi Efisiensi Bahan Bakar
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.