Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pengemudi mobil atau pengguna jalan lainnya harus siap mengalah bila berjumlah dengan truk kontainer. Jangan ngotot tidak mau memberi ruang bagi truk untuk bermanuver di jalan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tak jarang sejumlah pengemudi merasa canggung atau gugup saat berkendara di jalan dan bertemu dengan truk terutama jenis truk kontainer, dump truk atau truk tangki seperti milik Pertamina. Ini lantaran bentuknya yang besar dan berat membuatnya tampak berisiko jika berkendara terlalu dekat dengan truk.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Apalagi saat mobil besar ini melakukan manuver, bodi besar dan berat membuatnya tidak dapat bergerak dengan bebas dan membutuhkan banyak ruang.
Lalu apa yang harus Anda lakukan saat truk kontainer di depan kendaraan Anda menyalakan tanda hendak berbelok?
Truk memiliki dimensi yang besar sekaligus berat karena membawa beban, ini membuatnya tidak dapat tergesa-gesa dan membutuhkan ruang gerak yang luas akan melakukan manuver.
Apalagi truk jenis truk kontainer bahkan punya panjang hingga 40 feet atau sekitar 12 meter. Lebarnya rata-rata hingga 2.5 meter dengan ketinggian rata-rata yang juga sama, 2.5 meter, membuat sopir tidak leluasa mengintai lewat kaca spion, sehingga ada ruang yang disebut blind spot, di mana sopir tidak dapat melihat kendaraan di belakangnya.
Saat melihat truk di depan Anda menyalakan tanda hendak bermanuver, berikut sejumlah hal yang harus Anda lakukan untuk menjauhkan diri dari risiko kecelakaan, dilansir Tempo dari laman nyetirlebihbaik.id.
1. Menjauh
Saat Anda melihat truk hendak berbelok, usahakan untuk menjauh dari kemungkinan tersenggol, ini terutama jika Anda mengendarai sepeda motornya.
Jika Anda terburu-buru, dan ingin mendahului truk tersebut, pastikan semua syarat keselamatan terpenuhi, perhatian batas dan jarak jangkauan yang aman dan perhatikan arus lalu lintas, baik searah maupun lawah arah. Komunikasikan ke pengemudi truk dengan membunyikan klakson.
2. Berhenti
Berhenti saat melihat truk sedang bermanuver adalah pilihan terbaik untuk keselamatan Anda, kendati Anda tengah terburu-buru. Tidak ada yang bisa menjamin keselamatan Anda jika Anda memaksakan diri tetap mendahului truk yang tengah melakukan manuver. Terlambat sebentar bukanlah masalah bila demi keselamatan nyawa.
Mengapa Anda perlu berhenti?
Dengan memaksakan diri maka Anda akan masuk dalam area tidak terlihat dari pengemudi truk (blind spot). Jangan ambil risiko dengan melambaikan tangan untuk meminta jalan. Ambil jarak sejauh mungkin dari kontainer sesuai pengamatan di lokasi.
Selain itu, ada risiko kontainer terguling saat putar balik baik dengan kemungkinan terungkit pembatas jalan hingga kemungkinan adanya instalasi kontainer ke badan truk yang memiliki “missed”. Intinya, maksimalkan penglihatan dan perhitungan saat menghadapi truk sebesar atau sekecil apa pun jenis truknya.
HENDRIK KHOIRUL MUHID