Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Mobil

Pertamina Akan Rilis BBM Bioetanol, Mobil Hyundai Bisa Meminumnya?

Pertamina segera merilis BBM baru bioetanol yang merupakan campuran dari Pertamax dan Etanol. Bisakah mobil Hyundai meminumnya?

18 Juli 2023 | 06.00 WIB

Pekerja melakukan pengecekan akhir mobil Hyundai di PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia, Sukamukti, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 11 Juli 2023. PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia saat ini meningkatkan produksinya empat kali lipat dibandingkan tahun lalu. Presiden kantor pusat ASEAN Hyundai Motor Young Tack Lee, mengatakan pabrik Hyundai di Indonesia hanya memproduksi 250 unit mobil listrik per bulan tahun lalu. Ini karena semikonduktor terbatas. TEMPO/Tony Hartawan
material-symbols:fullscreenPerbesar
Pekerja melakukan pengecekan akhir mobil Hyundai di PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia, Sukamukti, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 11 Juli 2023. PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia saat ini meningkatkan produksinya empat kali lipat dibandingkan tahun lalu. Presiden kantor pusat ASEAN Hyundai Motor Young Tack Lee, mengatakan pabrik Hyundai di Indonesia hanya memproduksi 250 unit mobil listrik per bulan tahun lalu. Ini karena semikonduktor terbatas. TEMPO/Tony Hartawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Pertamina segera merilis BBM baru bioetanol yang merupakan campuran dari Pertamax dan Etanol. Hal tersebut dilakukan guna menekan emisi gas buang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

BBM bioetanol dikabarkan memiliki kandungan RON yang lebih tinggi sekaligus ramah lingkungan. Pertamina mengklaim jenis bahan bakar minyak baru tersebut masuk dalam kategori RON 95.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menanggapi rencana tersebut, Head of Marketing Department PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), Astrid Ariani Wijana mengatakan bahwa pihaknya saat ini belum bisa memastikan apakah mobilnya bisa menenggak BBM bioetanol atau tidak.

"Untuk itu nanti aku akan coba cek dengan tim terkait karena mekanisme bioetanol otomatis kita perlu tahu juga apa saja yang jadi formulasi dan melihat dari kesiapan kendaraan, karena masing-masing punya spesifikasi mesin berbeda," kata dia.

"Aku belom bisa jawab karena kami mesti liat dulu persisnya formulasi yang disebut bioetanol ini sejauh apa, dengan berapa persentase dan penyelenggaraan akan seperti apa," sambungnya.

Diketahui, Pertamina memperkenalkan Pertamax Green, sesuai dengan aturan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Itu tercantum dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 Tahun 2015.

Beleid itu menyebutkan bahwa penggunaan bioetanol E5 diwajibkan pada 2020 dengan formulasi 5 persen etanol dan 95 persen bensin dan meningkat ke E20 pada 2025.

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, mengatakan bahan yang akan dicampur ke Pertamax itu berasal dari moleses tebu.

"Bisa juga dibuat dari cassava, dari singkong, dari jagung juga. Jadi kita akan terus lakukan riset-riset untuk menghasilkan bioenergi dari bahan baku nabati, tantangannya yang kedua adalah ke orangnya," jelas dia.

Sementara itu, Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menjelaskan adanya campuran itu membuat Research Octane Number (RON) BBM campuran Pertamax dan Etanol lebih tinggi dari 92.

Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus