Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ragam

Iktikaf di Malam Ramadan, Ini Saran Imam Besar Masjid Istiqlal

Imam Besar Masjid Istiqlal mengatakan iktikaf atau diam di dalam masjid sebagai ibadah Ramadan adalah di masjid yang digunakan untuk salat Jumat.

27 Maret 2023 | 21.22 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Umat muslim membaca Al Quran saat beriktikaf di Masjid Agung Baitul Makmur, Meulaboh, Aceh Barat, Aceh, Senin 3 Mei 2021. Menjelang berakhirnya sepuluh terakhir bulan suci Ramadan, umat muslim memperbanyak membaca Al Quran, berzikir dan salat tahajud sambil menanti malam Lailatul Qadar. ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Iktikaf umumnya dilakukan pada 10 hari terakhir Ramadan. Selama iktikaf, orang biasanya memperbanyak dzikir atau mengucap puji-pujian kepada Allah SWT secara berulang, salat, membaca Al Quran dan bershalawat atau berdoa kepada Allah SWT untuk Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Imam Besar Masjid Istiqlal Prof. Dr. K.H. Nasaruddin Umar, mengatakan masjid yang tepat digunakan untuk orang-orang melakukan iktikaf atau diam beberapa waktu di dalam masjid sebagai ibadah yakni masjid yang digunakan untuk salat Jumat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Datanglah iktikaf ke masjid, Masjid Istiqlal atau masjid manapun dekat rumah. Masjid yang tepat digunakan untuk iktikaf itu masjid yang dipakai salat Jumat, bukan mushala atau rumah," ujarnya.

Sebelum beriktikaf, Nasaruddin mengingatkan pentingnya mengucap niat, begitu juga sebelum melakukan ibadah Ramadan lain seperti berpuasa dan salat.

"Niatkan beriktikaf di masjid karena Allah SWT. Walaupun dua jam, tiga jam, empat jam cukup, yang penting niat. Kalau melakukan iktikaf tanpa niat itu kemping. Kalau berpuasa tanpa niat itu adalah diet. Kalau orang salat tanpa niat itu olahraga," kata Wakil Menteri Agama era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Kabinet Indonesia Bersatu II itu.

Niat karena Allah
Nasaruddin mengajak memperbaiki niat dalam melakukan ibadah agar semata untuk Allah SWT. "Niat untuk melakukan rangkaian ibadah kepada Allah SWT semata-mata karena Allah SWT bukan karena ada ingin sesuatu, bahkan termasuk bagi kita bukan melakukan ibadah karena masuk surga atau karena takut neraka," paparnya.

Dia juga mengajak memaksimalkan seluruh ibadah, baik itu wajib maupun sunah, selama Ramadan, termasuk salat sunah sebelum salat wajib, salat tarawih, witir, dan tahajud.

"Salat tarawih kalau bisa 20 rakaat ditambah tiga witir. Lalu tengah malam bangun, salat tahajud, kalau ada waktu lakukan salat sunah tasbih," ujarnya seraya menyarankan umat Islam menyempurnakan sunah puasa lain namun sering terabaikan, yakni berdiam.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus