Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Asal-usul Kelahiran Dua Jenis Black Hole di Alam Semesta

Ada dua jenis black hole, pertama bintang besar yang meledak dan kedua adalah yang berada di galaksi besar.

22 April 2019 | 12.35 WIB

Ilustrasi black hole (lubang hitam) tertua yang pernah ditemukan, yang merupakan bagian dari quasar 690 juta tahun setelah Big Bang. Kredit: Robin Dienel/CIS
Perbesar
Ilustrasi black hole (lubang hitam) tertua yang pernah ditemukan, yang merupakan bagian dari quasar 690 juta tahun setelah Big Bang. Kredit: Robin Dienel/CIS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Bandung - Lubang hitam atau black hole di sebuah pusat galaksi baru saja berhasil dicitrakan. Astrofisikawan Institut Teknologi Bandung Premana W. Premadi mengatakan di alam semesta tercipta dua jenis lubang hitam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Ada black hole yang kelas bintang, ada juga yang berada di pusat galaksi-galaksi besar," katanya.

Salah satu yang orang sudah lama duga atau tahu, ujarnya, lubang hitam berasal dari bintang berukuran super besar yang meledak. Setelah supernova atau ledakan besar itu, bintang hanya menyisakan inti. “Nah itu yang akan bisa runtuh menjadi black hole dan gravitasinya besar sekali,” ujarnya Senin, 15 April 2019.

Selain black hole kelas bintang seperti itu, ada lubang hitam di pusat galaksi-galaksi besar. Seperti di galaksi Bima Sakti tempat bumi menjadi anggotanya, atau galaksi Messier 87 (M87) yang baru saja pertama kali ditangkap citranya.

“Kita masih belum tahu bagaimana black hole yang besar ini bisa tercipta, masih teka-teki,” kata Premana. Asal-usul lubang hitam di pusat galaksi ini sekarang masih jadi bahan riset yang mendalam.

Dibandingkan dengan ukuran massa matahari, lubang hitam dari ledakan bintang berukuran massa belasan hingga puluhan kali. Sedangkan black hole di pusat galaksi bisa lebih besar lagi ukurannya.
“Massanya sampai jutaan kali massa matahari, bahkan sampai miliaran.” Massa lubang hitam galaksi M87 sebesar 6,5 miliar massa matahari.

Black hole menurut Premana merupakan salah satu konsekuensi dari teori relativitas umum Einstein dimana pada ruang waktu, kehadiran massa membuat kelengkungan. Semakin besar massanya semakin dalam lengkungannya. Lalu semua objek dalam ruang waktu tersebut bergerak mengikuti lengkungan tersebut.  “Itu inti dari teori relativitas umum,” katanya.

Black Hole bermassa sangat besar tersimpan di dalam ruang yang volumenya sangat kecil, ibarat sumur yang sangat dalam. Apa pun yang berada dalam area pengaruhnya seperti gas dan cahaya akan tertarik masuk dan tidak bisa keluar. 

Yudono Yanuar

Yudono Yanuar

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus