Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

ASI Hambat Pertumbuhan Bakteri Patogen

ASI dapat menghambat pertumbuhan bakteri berbahaya, seperti Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, dan Clostridium perfringens. Sementara itu, susu sapi atau susu formula bayi tak memiliki efek terhadap bakteri tersebut.

7 Juni 2021 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Ilustrasi Ibu menyusui

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Poin penting

  • ASI diproduksi karena pengaruh hormon prolaktin dan oksitosin.

  • Gliserol monolaurat dalam ASI menghambat pertumbuhan bakteri patogen.

  • Jumlah gliserol monolaurat pada ASI 200 kali lebih tinggi ketimbang susu sapi.

Air susu ibu (ASI) merupakan sumber gizi utama bagi bayi. ASI diproduksi karena pengaruh hormon prolaktin dan oksitosin. ASI pertama yang keluar disebut kolostrum. Ia mengandung banyak immunoglobulin IgA, yang baik untuk pertahanan tubuh bayi melawan penyakit.

Para peneliti di National Jewish Health dan University of Iowa, Amerika Serikat, berhasil mengidentifikasi senyawa dalam ASI yang dapat melawan infeksi akibat bakteri berbahaya. Ini memungkinkan bakteri menguntungkan berkembang.

Senyawa itu disebut gliserol monolaurat (GML). Jumlah GML pada ASI 200 kali lebih tinggi ketimbang pada susu sapi. Malah, susu formula bayi tidak memiliki GML. Ketika memerangi bakteri berbahaya, GML dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri menguntungkan.

Hasil penelitian ini diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports. “Temuan kami menunjukkan kadar GML yang tinggi pada ASI dapat menghambat pertumbuhan bakteri patogen,” kata profesor pediatri di National Jewish Health, Donald Leung.

Penelitian ini menemukan bahwa ASI menghambat pertumbuhan bakteri berbahaya, seperti Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, dan Clostridium perfringens. Sementara itu, susu sapi atau susu formula bayi tak memiliki efek terhadap bakteri tersebut.

Manfaat Menyusui bagi Ibu

ASI pun tidak menghambat pertumbuhan bakteri baik, seperti Enterococcus faecilis. Karena itu, menurut para peneliti, bayi yang diberi ASI memiliki tingkat bakteri bifidobacteria, lactobacilli, dan enterococci yang tinggi.

Namun, ketika peneliti menghilangkan GML dari ASI, ASI tidak lagi dapat melindungi bayi dari S. aureus. Kemudian, ketika GML ditambahkan ke susu sapi, ternyata hasilnya dapat membantu melindungi terhadap bakteri berbahaya.

“Antibiotik dapat melawan infeksi bakteri pada bayi, tapi antibiotik turut membunuh bakteri baik bersama yang patogen,” kata profesor mikrobiologi dan imunologi di University of Iowa, Patrick Schlievert.

Menurut dia, GML sangat selektif, yakni hanya memerangi bakteri patogen dan membiarkan spesies menguntungkan berkembang. “GML merupakan tambahan potensial untuk susu sapi dan susu formula yang dapat meningkatkan kesehatan bayi,” ujar Schlievert.

Karena itu, para peneliti berharap penelitian pada masa depan akan dapat menentukan apakah GML bisa menjadi aditif yang bermanfaat untuk susu sapi dan susu bayi. Schlievert dan Leung telah mengajukan permohonan paten untuk penggunaan GML sebagai zat tambahan yang bermanfaat untuk susu sapi dan susu bayi.

Sebab, para peneliti juga menemukan bahwa GML, seperti yang terdapat pada air susu ibu, dapat menghambat peradangan pada sel epitel yang melapisi usus dan permukaan mukosa lainnya. Peradangan dapat merusak sel-sel epitel dan berkontribusi pada kerentanan terhadap infeksi bakteri dan virus.

SCIENCE DAILY | FIRMAN ATMAKUSUMA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus