Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Palangkaraya - Ada sejumlah trik yang bisa dilakukan saat kita tak sengaja bertemu orangutan liar di hutan. Manajer Program Borneo Orangutan Survival Foundation, Deni Kurniawan, mengungkapkan, orangutan liar akan merasa terancam saat bertemu dengan manusia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Mereka akan memberi sejumlah tanda kalau merasa terancam," kata dia saat ditemui di kantornya, Jumat, 2 Februari 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sejumlah isyarat itu seperti menggoyangkan batang pohon, mematahkan ranting kayu kemudian melemparkannya kepada manusia, hingga mengeluarkan bunyi-bunyian. Dan bila Orangutan sudah melakukan hal itu, yang harus dilakukan manusia adalah menghindar dan mundur atau diam ditempat.
"Dengan berdiam diri itu seolah-olah kita tidak bereaksi atas isyarat mereka" ujar Deni.
Menurut Deni, orangutan tak akan menyerang manusia tanpa dia memberikan tanda-tanda karena itu sifat alami mereka. Deni menyinggung kasus pembantaian orangutan di Barito Selatan yang mayatnya dibuang di Sungai Barito. Menurut dia, kelihatanya orangutan itu menyerang karena dia terdesak dan sudah merasa terancam.
Kasus ditemukan mayat orangutan tanpa kepala mengapung Sungai Barito, Kabupaten Barito Selatan, pertengahan Januari lalu, sempat menggegerkan masyarakat. Kasus ini berhasil diungkap oleh polisi dengan menangkap dua pelaku yaitu warga Kecamatan Dusun Utara Kabupaten Barito Selatan. Karena kesalahannya ini, mereka berdua diancam hukuman penjara selama 5 tahun.
Simak artikel menarik lainnya tentang orangutan hanya di kanal Tekno Tempo.co.