Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Coca Cola Ditarik dari Eropa akibat Tinggi Kadar Klorat: Mengenali Jenis Kandungan Ini

Perusahaan Coca Cola menarik produknya di Eropa setelah kadar klorat tinggi terdeteksi

30 Januari 2025 | 20.03 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Dereta botol Coca Cola di Paris, Prancis, 20 Januari 2025. Reuters/Abdul Saboor

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan Coca Cola menarik produknya di Eropa setelah kadar klorat tinggi terdeteksi. Penarikan tersebut terjadi di Belgia, Luksemburg, dan Belanda, meskipun sejumlah kecil minuman juga dikirim ke negara lain, menurut Coca-Cola Europacific Partners, yang menangani pengemasan botol dan distribusi di Eropa, Australia, dan beberapa bagian Asia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Klorat berasal dari disinfektan klorin yang banyak digunakan dalam pengolahan makanan dan pengolahan air," bunyi laporan perusahaan pada Selasa, 28 Januari 2025, dikutip dari Euronews.

Apa Itu Klorat?

Dikutip dari laman Institut Federal Jerman untuk Penilaian Risiko (BfR), klorat adalah garam dari asam klorat yang terdiri atas anion klorat dan berbagai kation. Klorat tidak berbau, tak berwarna, dan sangat stabil dalam suhu kamar, dikutip dari Phytocontrol.com.

Dikutip dari situs web Keamanan Pangan Eropa, klorat dalam makanan ditemukan secara kebetulan pada 2014. Pada 2015, Otoritas Keamanan Pangan Eropa atau dikenal EFSA menemukan kadar klorat dalam air minum dan makanan terlalu tinggi berdampak terhadap kesehatan.

Asupan klorat satu kali memiliki efek yang dapat diabaikan terhadap penghambatan asupan yodium. Namun, klorat yang lebih tinggi bisa mempengaruhi kerusakan sel darah merah. Kadar klorat dibatasi sebesar 0,01 milligram untuk semua produk makanan. Ketentuan ini disebutkan dalam Peraturan (EC) No 396/2005 yang mengatur penetapan dan peninjauan batas residu maksimum (MRL) pestisida di tingkat Eropa.

Komisi Eropa juga menerbitkan dua peraturan baru pada 2020. Peraturan ini menetapkan kadar maksimum klorat dalam bahan pangan. Kadar maksimum per-klorat yang diizinkan adalah 0,05 miligram.

Adapun kadar klorat maksimum sebanyak 0,3 milligram untuk kurma dan buah ara, 0,7 miligram pada buah zaitun, 0,1 miligram untuk kacang yang dapat dimakan, dan 0,05 miligram bagi buah dan sayuran lainnya. Ini termasuk buah dan sayuran beku, dikutip dari Cbi.eu.

Pilihan Editor: Diboikot karena Gaza, Penjualan Coca-Cola dan PepsiCo Turun Tajam di Negara-negara Muslim

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus