Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Dorong Pendidikan Berbasis Teknologi, PSPK Teliti Cara Siswa di Madiun Pakai Chromebook

PSPK meneliti dampak pemakaian Chromebook dan akun belajar.id oleh pelajar tingkat SD dan SMP di Madiun, Jawa Timur.

30 November 2024 | 19.29 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK) mengungkapkan hasil penelitian soal pemanfaatan Chromebook dan akun belajar.id untuk jenjang SD dan SMP di Kota Madiun, Jawa Timur. PSPK sendiri merupakan yayasan non profit independen yang berfokus pada penguatan kebijakan bidang pendidikan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Peneliti sekaligus Lead Lingkar Studi Pendidikan PSPK, Stephen Pratama, mengatakan transformasi digital di Kota Madiun sejauh ini menambah ilmu penggunaan teknologi yang variatif. Merujuk kajian tersebut, skema berbagi pengetahuan membuat para guru saling belajar satu sama lain, serta mendukung aktivitas siswa di dalam maupun luar kelas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Menginspirasi guru satu sama lain sehingga semakin berdaya untuk memfasilitasi murid,” kata Stephen dalam forum diskusi Beranda Google ke-39 di Kantor Google Indonesia, Jakarta, Jumat, 29 November 2024.

Penelitian yang berjalan selama 5 bulan ini melibatkan 4 orang pejabat Dinas Pendidikan Kota Madiun; 2 pejabat Dinas Komunikasi dan Digital; 57 kepala sekolah; 331 guru; 23 siswa; serta 10 orang tua murid. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyediaan infrastruktur digital dan pengembangan kapasitas melandasi pembelajaran berbasis teknologi.

Dalam kajian tersebut, Regulator Madiun tercatat sudah merealisasikan pengadaan 9.400 Chromebook untuk siswa dan guru, yang memecahkan Rekor MURI 2023. Kota di Jawa Timur ini juga sudah memilki lebih dari tiga ribu titik WiFi di seluruh kota.

Penelitian ini juga menghasilkan ‘teori perubahan’ (Theory of Change/TOC) dalam hal adopsi pendidikan berbasis digital, yang diharapkan bisa ditiru oleh wilayah lain. Menurut Stephen, TOC memposisikan teknologi sebagai alat bantu, bukan untuk menggantikan guru. Artinya, guru tidak hanya didorong menjadi fasih dalam pemakaian teknologi.

“Tapi (TOC0 juga berorientasi membantu guru agar dapat mengajar sesuai tahap kesiapan dan kebutuhan belajar murid,” tuturnya.

 

Siswa Madiun Kembangkan Keterampilan Digital

Atha Raditya Putra ikut merasakan dampak positif dari transformasi digital di dunia pendidikan. Kepada Tempo, siswa SMPN 1 Madiun itu mengaku bisa melatih keterampilan berpikir kritis, kreativitas, bahkan kewirausahaan, setelah menjajal Chromebook.

Dia bisa menjelaskan manfaat dari transformasi digital melalui kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Budaya Kerja (P5K). “Kami juga dilatih untuk mampu bernalar secara kritis,” katanya.

Riset dari P5K, kata dia, harus direalisasikan menjadi produk nyata. Contoh praktik berpikir kritis itu adalah menentukan target pasar sebelum menjual produk makanan. “Bila targetnya anak-anak, mungkin (memilih) jajanan jadul seperti mie lidi,” kata dia. “Kami riset dahulu harga yang cocok.”

Pelajar lain dari SMPN 1 Madiun, Naura Nuril Adzani, menyinggung manfaat Chromebook dalam bidang desain. Dia berlatih memakai Canva, aplikasi desain grafis.

“Canvanya (dalam Chromebook) itu udah Pro, enak untuk (dipakai) desain. Kami bisa menuangkan ide-ide dan pikiran dalam bentuk desain grafis” kata dia.

Ada juga cerita soal siswa lain yang berhasil menciptakan buku berteknologi realitas berimbuh atau augmented reality (AR). Dengan aplikasi bernama Litera, siswa bisa menampilkan informasi buku dalam bentuk tiga dimensi.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus