Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Hewan Apa Saja yang Muncul Saat Musim Hujan?

Beberapa jenis hewan menjadi makin aktif berkeliaran saat musim hujan untuk beradaptasi

20 Desember 2024 | 10.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Musim hujan mempengaruhi aktivitas hewan-hewan yang ada di lingkungan. Beberapa jenis hewan menjadi makin aktif berkeliaran saat musim hujan untuk beradaptasi. Berbagai jenis hewan ini bermunculan dari serangga, reptil, dan amfibi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Serangga

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dikutip dari situs web Wildlife SOS, serangga memasuki kondisi dormansi sementara yang dikenal sebagai diapause saat mereka dikelilingi oleh kondisi yang tak menguntungkan. Dormansi adalah keadaan terhambatnya perkembangan untuk sementara waktu meskipun keadaan lingkungannya sebenarnya bersifat menunjang.

Aktivitas hewan kecil meningkat setelah musim hujan. Sejumlah besar spesies kupu-kupu dapat terlihat dalam kelompok yang meliputi Plain tiger, Lime butterfly, dan Common emigrant. Lebah dan ngengat juga mengekstraksi nektar dari bunga yang mekar di tengah hujan.

Invertebrata seperti semut dan kumbang muncul selama atau setelah hujan. Jangkrik muncul menjelang musim hujan. Jangkrik jantan berkicau untuk memikat perhatian betina untuk melakukan perkawinan.

2. Amfibi

Amfibi menyukai lingkungan yang dingin, basah, dan gelap. Katak dan kodok muncul setelah hujan lebat mencari makan dari cacing tanah yang muncul ke permukaan. Sering dianggap sebagai indikator ramalan cuaca, katak dan kodok biasanya bermain di genangan air hujan. Aktivitas makan katak dan kodok meningkat secara karena banyak tumbuhan dan serangga segar. Pada musim hujan mereka kawin dengan pasangannya. 

3. Reptil
 
Reptil seperti kadal dan ular biasanya terlihat di taman selama musim hujan. Saat musim hujan waktu untuk beberapa jenis reptil kawin. Reptil biasanya berlindung di dalam bangunan dan semak belukar yang lebat, atau di bebatuan dan celah-celah. 

4. Siput dan Bekicot

Dikutip dari Animal Scene Magazine, siput dan bekicot merupakan moluska bertubuh lunak yang hidup di lingkungan lembap. Saat bergerak, siput dan bekicot meninggalkan jejak lendir di belakang. Lendir ini berfungsi sebagai pelumas melindungi dari cedera saat meluncur perlahan. Biasanya bekicot muncul di kebun selama atau setelah hujan, memakan tanaman, buah-buahan, sayuran, dan jamur.

5. Lintah

Lintah dikenal sebagai hewan pengisap darah kecil yang hidup di lingkungan perairan tawar, hutan hujan basah, dan tempat-tempat lembap. Lintah biasanya berkembang biak pada musim hujan menjelajah bebas di luar habitat terdekat untuk mencari makanan.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus