Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
SEBAGAI negara dengan penduduk mayoritas Islam soal halal menjadi pertimbangan utama memilih makanan, selain gizi. Pertimbangan ini mendorong empat mahasiswa Politeknik Negeri Malang (Polinema), Jawa Timur, membuat detektor kandungan makanan halal yang diberi nama Bortiks, yang mengacu pada akronim babi, boraks, formalin, dan pewarna tekstil.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo