Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pakar gizi dari IPB University, Eny Palupi, merekomendasikan menu pangan lokal sehat bergizi untuk santapan sahur dan berbuka. Menurut Eny, pangan lokal memiliki nilai gizi yang tinggi dan dapat diolah menjadi menu berbuka dan sahur yang seimbang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pangan lokal bisa menjadi pilihan menarik di tengah gempuran makanan instan dan impor, selain mudah diperoleh. “Pangan lokal juga memiliki potensi besar sebagai sumber gizi yang seimbang untuk berbuka dan sahur,” ujar Dosen Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Ekologi Manusia IPB University ini melalui keterangan tertulis, Sabtu, 8 Maret 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sebagai contoh, ia melanjutkan, umbi-umbian seperti singkong, ubi jalar, dan talas, kaya akan karbohidrat kompleks yang dicerna lebih lambat sehingga memberikan rasa kenyang lebih lama serta dapat menjaga kestabilan gula darah.
Sebagaimana diketahui, mengonsumsi makanan dan minuman manis yang banyak mengandung gula dapat mengganggu kestabilan gula darah serta meningkatkan risiko diabetes.
Eny juga memaparkan bahwa kacang-kacangan seperti kacang hijau dan kacang tanah menyediakan protein nabati dan serat yang penting untuk memperbaiki jaringan tubuh dan menjaga pencernaan. Ia pun menyebutkan beberapa sayuran lokal, seperti bayam, kangkung, kecipir, paria, dan daun kelor mengandung vitamin dan mineral yang mendukung daya tahan tubuh.
Adapun buah-buahan lokal, seperti pisang, pepaya, rambutan, dan mangga dapat menjadi sumber energi cepat karena kandungan glukosanya mudah dicerna setelah seharian berpuasa. “Dengan berbagai pilihan tersebut, pangan lokal bukan hanya memenuhi kebutuhan karbohidrat, protein, dan lemak, melainkan juga serat, vitamin, dan mineral esensial,” kata dia.
Selain aspek gizi, Eny menyebut pangan lokal juga lebih segar dibandingkan produk impor yang memerlukan pengawet untuk masa simpan lebih lama. Dari segi keberlanjutan, mengonsumsi pangan lokal bisa mendukung ekonomi petani setempat dan mengurangi jejak karbon dari transportasi jarak jauh. “Dengan segala keunggulan ini, pangan lokal layak direkomendasikan untuk berbuka dan sahur bergizi seimbang,” kata dia.
Rekomendasi Menu Bergizi Seimbang Berbasis Pangan Lokal
Menurut Eny, membuat menu seimbang dari pangan lokal tidak sulit. Ia memberikan beberapa contoh rekomendasi menu berbuka dan sahur yang praktis dan bergizi seimbang, seperti pisang, ubi cilembu, dan air kelapa.
Ia menyarankan sebagai pembuka pisang dan ubi cilembu. Keduanya adalah alternatif pangan lokal yang mengandung gula alami dan serat sehingga cepat mengembalikan energi dengan tetap menjaga kestabilan gula darah. "Sementara air kelapa membantu menghidrasi tubuh," kata dia.
Selanjutnya, ia menyarakan kolak ubi dan kacang hijau. "Ui jalar menyediakan karbohidrat kompleks, sementara kacang hijau sebagai sumber protein nabati dan serat."
Menu berikutnya, kata Eny, yakni pepes ikan nila dan nasi merah. Ikan nila sebagai sumber protein hewani rendah lemak dikukus dengan bumbu rempah yang kaya antioksidan. "Nasi merah tinggi serat membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil," ucapnya.
Untuk menu sahur, ia menyarankan singkong dengan topping kacang dan pisang. Menurut dia, singkong sebagai sumber karbohidrat kompleks memberi rasa kenyang lebih lama. "Kacang tanah dan pisang menambah protein, serat, dan kalium," ucapnya.
Menu lain, yakni sup kelor dengan tahu dan tempe. Eny menyebutkan daun kelor mengandung zat besi dan vitamin C yang baik untuk daya tahan tubuh. "Tahu dan tempe sebagai sumber protein nabati berkualitas."
Selanjutnya, Eny menyarankan menu sahur smoothie (jus buah) pisang dan susu kedelai. "Menu ini kaya energi dan protein, smoothie ini mudah disiapkan dan dicerna saat sahur," kata dia
Eny mengatakan menu-menu ini tidak hanya seimbang dari sisi makronutrien (karbohidrat, protein, lemak), tetapi juga mikronutrien (vitamin dan mineral) yang mendukung daya tahan tubuh selama puasa.
Menurutnya, penerimaan masyarakat terhadap pangan lokal sangat mungkin ditingkatkan dengan inovasi resep dan penyajian yang menarik. Berdasarkan survei dari beberapa kota di Indonesia, 70 persen responden tertarik mencoba pangan lokal jika disajikan dengan varian rasa dan kemasan yang lebih modern. Contoh suksesnya adalah keripik singkong dengan berbagai rasa atau olahan tempe menjadi burger dan nugget yang diminati kaum muda.
Contoh inovasi lain dengan memanfaatkan pangan lokal yang digemari anak-anak, antara lain Lasagna Singkong, Pan Cake Ubi Kuning, Pizza Singkong, Brownies Ubi, Bolu Ubi, dan lain sebagainya.
Pilihan Editor: 10 Buah yang Dapat Ditanam Menggunakan Metode Hidroponik