Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Di era perkembangan kecerdasan buatan (AI), banyak pekerjaan yang digantikan oleh tenaga komputer. Bill Gates, founder Microsoft, mengemukakan beberapa pekerjaan yang eksistensinya tidak akan digantikan oleh komputer. Salah satunya adalah pekerjaan dalam bidang biosains.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Biosains, yang secara harfiah berarti "ilmu kehidupan", pada dasarnya mempelajari semua aspek tentang makhluk hidup, dari struktur molekul terkecil hingga interaksi kompleks dalam ekosistem global.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Para ilmuwan biosains tidak hanya didorong oleh rasa ingin tahu yang mendalam tentang dunia kehidupan, tetapi juga oleh motivasi untuk menjawab permasalahan nyata yang dihadapi umat manusia.
Dengan pesatnya perkembangan teknologi, biosains kini menjelma menjadi bidang yang dinamis dan multidisiplin. Penelitian mutakhir di bidang biosains melahirkan terobosan-terobosan yang berdampak luas di berbagai sektor. Berikut beberapa di antaranya.
1. Revolusi di Bidang Kesehatan
Para ilmuwan bioteknologi dan biologi molekuler tengah berpacu menemukan obat dan terapi baru untuk penyakit menular dan kronis. Teknik rekayasa genetika membuka jalan bagi pengobatan yang lebih presisi dan terapi gen yang berpotensi menyembuhkan penyakit bawaan.
2. Peningkatan Produksi Pangan yang Berkelanjutan
Ahli bioteknologi pertanian dan agronomi mengembangkan tanaman transgenik yang lebih tahan terhadap hama penyakit, memiliki hasil panen lebih tinggi, dan membutuhkan lebih sedikit air. Mereka juga berperan dalam menciptakan pupuk dan pestisida hayati yang ramah lingkungan.
3. Pelestarian Lingkungan dan Pengendalian Pencemaran
Para ilmuwan bioremediasi memanfaatkan mikroorganisme untuk membersihkan tanah dan air yang terkontaminasi polutan. Ahli ekologi bekerja keras untuk memahami dan menjaga keseimbangan ekosistem yang menjadi penyangga kehidupan di bumi.
Selain sektor-sektor yang disebutkan di atas, biosains juga memegang peranan penting dalam pengembangan biomaterial yang inovatif, bioenergi sebagai sumber energi alternatif, dan kemajuan ilmu forensik.
Dunia biosains membutuhkan para profesional dengan latar belakang pendidikan dan keahlian yang beragam. Lulusan program studi biologi, bioteknologi, mikrobiologi, zoologi, botani, dan kimia hayati memiliki bekal yang kuat untuk terjun ke dunia penelitian dan pengembangan di bidang ini.
Namun, selain penguasaan ilmu pengetahuan teoritis, para ilmuwan biosains juga dituntut untuk memiliki keterampilan praktikum yang mumpuni. Kemampuan untuk melakukan kultur jaringan, analisis DNA dan protein, dan penggunaan peralatan laboratorium yang canggih menjadi bekal yang sangat penting.
Selain itu, kemampuan berpikir kritis, analisis data, dan komunikasi yang efektif juga menjadi kunci sukses dalam dunia biosains. Para ilmuwan dituntut untuk tidak hanya bisa melakukan penelitian, tetapi juga mampu menjelaskan temuan ilmiah mereka kepada khalayak yang lebih luas dan berkolaborasi dengan para ahli dari disiplin ilmu lain.
Jenjang Karier yang Menjanjikan
Dikutip dari Prospects.ac.uk, karier di bidang biosains terbilang cerah. Kebutuhan akan tenaga ahli yang kompeten terus meningkat seiring dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Para ilmuwan biosains dapat bekerja di berbagai lembaga penelitian pemerintah maupun swasta, perusahaan farmasi dan bioteknologi, lembaga konservasi lingkungan, departemen pertanian, dan institusi pendidikan tinggi. Gaji yang ditawarkan untuk profesi-profesi ini juga terbilang menjanjikan.
Bagi mereka yang memiliki jiwa wirausaha, peluang untuk mendirikan startup di bidang bioteknologi atau mengembangkan produk-produk inovatif berbasis biosains juga terbuka lebar.