Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah lubang di permukaan tanah ditengarai menyedot air Sungai Kaliasat di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, hingga mengering. Lubang itu ditemukan warga di kawasan Sungai Kalisat, Dusun Kaliandong, Desa Dawuhan, pada Jumat, 1 November 2024. Sejauh ini, analisis tim dari Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral terhadap lubang misterius tersebut belum sampai pada kesimpulan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pakar geologi Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Amien Widodo, memperkirakan lubang itu muncul karena adanya gua bawah tanah yang runtuh. Runtuhnya gua bawah tanah itu kemudian membentuk sinkhole atau lubang amblas. “Jika memang ada lubang gua, maka air sungai akan disedot dan masuk gua,” kata Amien pada Sabtu, 9 November 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Amien belum bisa memastikan bakal seberapa luas area perairan sungai yang bakal tersedot. "Yang pasti di sekitaran daerah itu saja,” ujarnya.
Menurut dia, gua bawah tanah memang banyak ditemukan di kawasan karst atau daerah yang dibentuk oleh batuan gamping/kapur seperti Blitar. Karst di Blitar juga berada di kawasan tektonik aktif dan tropis dengan banyak hujan. Walhasil, banyak retakan atau patahan pada batu gamping di wilayah ini.
“Kawasan karst akan banyak ditemukan gua, danau bekas sinkhole (uvala), bukit kerucut, dan lain-lain,” kata Amien yang juga peneliti senior dari Pusat Penelitian Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim (Puslit MKPI) ITS.
Sementara itu, Amien menjelaskan, pembentukan sinkhole bermula dari meresapnya air hujan ke dalam batu gamping. Seiring waktu, rekahan atau patahan batuan kapur kemudian semakin melebar sehingga terbentuk gua-gua yang saling terhubung. Air hujan yang terus larut ke batuan gamping membuat gua membesar dan semakin dekat dengan permukaan bumi. “Langit-langit atas gua tersebut akan runtuh dan dikenal dengan sinkhole,” ujarnya.
Selain itu, kata Amien, sinkhole semakin cepat terbentuk akibat bertambahnya bangunan di atas permukaan tanah. "Sebab, pembangunan akan menambah tekanan pada langit-langit gua," kata dia.
Pilihan Editor: Mengapa Rencana Prabowo Subianto Melarang Impor Sampah Plastik Diragukan Terwujud