Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

sains

Mengapa Lubang Misterius yang Menyedot Air Sungai Kaliasat di Blitar Diduga Reruntuhan Gua Bawah Tanah

Sebuah lubang misterius ditengarai menyedot air Sungai Kaliasat, Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Pakar geologi ITS menduga imbas gua bawah tanah runtuh.

9 November 2024 | 19.04 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah lubang di permukaan tanah ditengarai menyedot air Sungai Kaliasat di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, hingga mengering. Lubang itu ditemukan warga di kawasan Sungai Kalisat, Dusun Kaliandong, Desa Dawuhan, pada Jumat, 1 November 2024. Sejauh ini, analisis tim dari Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral terhadap lubang misterius tersebut belum sampai pada kesimpulan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pakar geologi Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), Amien Widodo, memperkirakan lubang itu muncul karena adanya gua bawah tanah yang runtuh. Runtuhnya gua bawah tanah itu kemudian membentuk sinkhole atau lubang amblas. “Jika memang ada lubang gua, maka air sungai akan disedot dan masuk gua,” kata Amien pada Sabtu, 9 November 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Amien belum bisa memastikan bakal seberapa luas area perairan sungai yang bakal tersedot. "Yang pasti di sekitaran daerah itu saja,” ujarnya.

Menurut dia, gua bawah tanah memang banyak ditemukan di kawasan karst atau daerah yang dibentuk oleh batuan gamping/kapur seperti Blitar. Karst di Blitar juga berada di kawasan tektonik aktif dan tropis dengan banyak hujan. Walhasil, banyak retakan atau patahan pada batu gamping di wilayah ini.

“Kawasan karst akan banyak ditemukan gua, danau bekas sinkhole (uvala), bukit kerucut, dan lain-lain,” kata Amien yang juga peneliti senior dari Pusat Penelitian Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim (Puslit MKPI) ITS.

Sementara itu, Amien menjelaskan, pembentukan sinkhole bermula dari meresapnya air hujan ke dalam batu gamping. Seiring waktu, rekahan atau patahan batuan kapur kemudian semakin melebar sehingga terbentuk gua-gua yang saling terhubung. Air hujan yang terus larut ke batuan gamping membuat gua membesar dan semakin dekat dengan permukaan bumi. “Langit-langit atas gua tersebut akan runtuh dan dikenal dengan sinkhole,” ujarnya. 

Selain itu, kata Amien, sinkhole semakin cepat terbentuk akibat bertambahnya bangunan di atas permukaan tanah. "Sebab, pembangunan akan menambah tekanan pada langit-langit gua," kata dia.


Pilihan Editor: Mengapa Rencana Prabowo Subianto Melarang Impor Sampah Plastik Diragukan Terwujud

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus