Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Tangerang Selatan- Bau menyengat disertai asap tipis yang keluar dari dalam tanah di Jalan Pesantren RT 01 RW 003, Jurang Mangu Timur, Pondok Aren, Tangerang Selatan diduga gas metana karena sebelumnya tempat tersebut gundukan tempat pembuangan sampah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Diduga ada gas amonia atau gas metana yang masih tersisa dan terkandung di dalam tanah tersebut," kata Kepala Seksi Pemantauan Kualitas Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Selatan Tedi Krisna saat ditemui di lokasi bau menyengat pada Jumat 12 Oktober 2018.
Menurut Tedi, pihaknya akan mengadakan uji bau dengan beberapa parameter yakni NH3, H2S, metil merkapta dan metil sulfida stirene.
"Nanti segera kita adakan uji kebauan, kalau lihat di lokasi, di sebelah bau menyengat disertai asap tipis ini ada tempat pembuangan dan pembakaran sampah warga, diduga ada radiasi jalur asap di bawah tanah yang terkumpul dan pindah ke tempat lain," ungkapnya.
Tedi menjelaskan gas metana ini membahayakan karena dapat menimbulkan kebakaran, apalagi di ruang terbuka seperti di lokasi bau menyengat tersebut.
"Maka dari itu saya mengimbau kepada warga sekitar bau menyengat itu untuk tidak membakar sampah terlebih dulu serta akan dipasangi garis pengaman," katanya.
Tedi juga mengatakan, untuk warga tidak mendekati tempat bau menyengat tersebut sampai uji lab menentukan hasil dari bau menyengat tersebut. Apabila berbahaya kata Tedi pihaknya akan melaporkan ke lembaga yang lebih tinggi untuk memeriksanya.
Sebelumnya bau menyengat dan asap tipis keluar dari dalam tanah di Jalan Pesantren RT 01 RW 003, Jurang Mangu Timur. Bau menyengat tersebut sudah tiga hari keluar dari dalam tanah.
"Awalnya seminggu lalu keluar asap mencurigakan dari dalam tanah di belakang rumah saya, kemudian baru tiga hari ini keluar bau menyengat dari tempat keluarnya asap itu," kata salah seorang warga, Arini (32).
Setelah muncul asap tipis dan bau menyengat tersebut, warga penasaran ada apa di bawah tanah itu kemudian di gali sekitar 20 sentimeter.
Dari dalam lubang yang digali warga terlihat batu dan tanah yang menghitam seperti terbakar, sementara di lubang yang di gali warga tersebut mengeluarkan bau dan asap tipis tidak terlalu tebal.