Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Mengenal Apa Itu Tanaman Benalu

Umumnya masyarakat menganggap tanaman benalu merugikan. Ini lantaran benalu menyerang dan merusak beragam jenis tanaman, baik perkebunan, pertanian.

2 Juni 2022 | 20.19 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Seorang peneliti menunjukkan bahan mentah daun rhino ketepeng (Cassia alata) dan daun benalu (Dendrophthoe sp) yang diteliti sebagai obat herbal virus Corona di Pusat Penelitian Kimia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Serpong, Banten, 6 Mei 2020. Tim peneliti dari Pusat Penelitian Kimia LIPI mengembangkan penelitian dua tanaman herbal sebagai obat herbal untuk pasien virus Corona. Xinhua/Veri Sanovri

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Istilah tanaman benalu dikaitkan dengan sesuatu yang menumpang sekaligus merugikan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam dunia tanaman, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, benalu merupakan tumbuhan yang menumpang pada tanaman lain dan mengisap hara atau makanan dari tanaman yang ditumpanginya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mengutip laman news.uinair.com, umumnya masyarakat menganggap tanaman benalu merugikan. Ini lantaran benalu menyerang dan merusak beragam jenis tanaman, baik perkebunan, pertanian, atau pertamanan.

Benalu mengambil hara dari tanaman inang atau merebut lahan tanam sehingga tanaman utama tak mendapat hara yang cukup. Dengan begitu, tanaman utama menjadi mati atau tidak subur dan tidak produktif.

Ada dua kelompok besar benalu, yaitu dari keluarga Loranthaceae dan Viscaceae.

Mengutip Britannica, Loranthaceae, merupakan salah satu famili benalu dari ordo cendana (Santalales), memiliki kurang lebih 65 genera dan sekitar 850 spesies pohon atau semak berbunga parasit.

Sementara Viscaceae merupakan tumbuhan berbunga ordo cendana, termasuk sekitar 11 genera dan lebih dari 450 spesies perdu semiparasit. Famili ini kadang-kadang dianggap sebagai subfamili dari famili cendana.

Keberadaan benalu memang mengganggu dan merugikan. Karena itu, tak jarang masyarakat berupaya menyingkirkan benalu dari tanaman mereka. Baik menggunakan pestisida sintetis maupun alami. Tetapi sebenarnya tanaman yang dianggap sebagai parasit itu beberapa di antaranya bermanfaat untuk kesehatan.

Hal itu dibuktikan oleh Dosen Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga (UNAIR), Sucipto Hariyanto, DEA dalam penelitiannya. Sucipto menemukan bahwa beberapa jenis dari kelompok tanaman benalu memiliki manfaat sebagai tanaman obat.

Berikutnya: Sucipto melakukan penelitian terhadap benalu teh...

Sucipto melakukan penelitian terhadap benalu teh (Scurrula oortiana). Dosen bidang ilmu biologi ini meneliti haustorium atau bagian benalu yang menempel pada inangnya. Bagian yang membengkak dan berbentuk unik inilah yang berpotensi sebagai herbal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa benalu teh menjadi salah satu tumbuhan yang telah diajukan sebagai fitofarmaka antikanker dan anti malaria.

“Bagian haustorium pada tanaman ini dapat bermanfaat sebagai obat,” kata dia, dikutip Tempo dari laman news.uinair.com.

Sebenarnya di Eropa, benalu jenis Viscum album telah sejak lama digunakan sebagai obat karena banyak mengandung senyawa aktif, seperti lectin viscotoxin, flavonoid-flavonoid, terpenoid, serta alkaloid tertentu. Kandungan senyawa itu dapat digunakan untuk pengobatan penyakit kanker. Senyawa-senyawa pada ekstrak daun benalu Dendropthoe pentandra seperti alkaloid, flavonoid, polifenol, steroid dan kuinon, dapat berperan sebagai anti mikrobia.

Selain itu, ekstrak benalu yang hidup di pohon jeruk nipis dapat dimanfaatkan sebagai obat penyakit ambiens dan diare. Tidak cuma itu, benalu kapas juga berpotensi sebagai bahan anti mikroba alami untuk pangan.

“Namun, yang perlu diperhatikan adalah tidak semua jenis benalu dapat digunakan sebagai obat. Pengetahuan mengenai jenis-jenis benalu sangat dibutuhkan agar tidak terjadi kesalahan dalam pemanfaatannya,” kata Sucipto.

HENDRIK KHOIRUL MUHID
Baca : Tidak Semua Makhluk Hidup Butuhkan Oksigen, Ini Alasannya

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus