Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan keinginannya untuk menjadi dosen hidrogeologi setelah masa jabatannya sebagai menteri berakhir.
Dilansir dari laman Ditjen Sumber Daya Air BBWS Bengawan Solo, hidrogeologi adalah cabang ilmu geologi yang mempelajari tentang air di dalam dan di sekitar bumi. Istilah "hidrogeologi" berasal dari kata "hidro," yang berarti air, dan "geologi," yang merujuk pada studi tentang bumi dan materi yang membentuknya. Dalam konteks ini, hidrogeologi fokus pada pergerakan, sifat, distribusi, dan kualitas air dalam sistem akuifer di bawah permukaan bumi.
Studi hidrogeologi mencakup analisis mendalam tentang bagaimana air terperangkap dalam formasi batuan dan tanah, serta bagaimana air bergerak melalui pori-pori dan celah di dalam tanah dan batuan. Air tanah berinteraksi dengan air permukaan, seperti sungai, danau, dan lautan, menciptakan sistem dinamis yang mempengaruhi ekosistem dan kehidupan manusia.
Berdasarkan laman Asosiasi Hidrogeologi Internasional, ahli hidrogeologi memiliki peran penting dalam berbagai aspek kehidupan dan lingkungan. Mereka tidak hanya terlibat dalam pengelolaan sumber daya air, tetapi juga dalam perencanaan pembangunan infrastruktur yang ramah lingkungan. Berikut adalah beberapa penerapan praktis dari hidrogeologi:
1. Penyediaan Air Minum: Hidrogeologi membantu menemukan sumber air bawah tanah yang aman dan memadai untuk pasokan air minum. Dengan mempelajari akuifer, ahli hidrogeologi dapat menentukan lokasi yang paling efisien untuk pengeboran sumur, memastikan pasokan air yang berkualitas.
2. Irigasi Pertanian: Sumber daya air tanah sering digunakan untuk keperluan irigasi, yang sangat penting bagi produktivitas pertanian. Dengan pemahaman hidrogeologi, petani dapat mengidentifikasi dan memanfaatkan air tanah secara berkelanjutan, sehingga meningkatkan hasil panen tanpa merusak ekosistem.
3. Manajemen Sumber Daya Air: Pengetahuan hidrogeologi sangat penting dalam pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan. Ahli hidrogeologi memantau dan melindungi kualitas air untuk mencegah penurunan kualitas akibat polusi atau eksploitasi berlebihan. Mereka juga merancang rencana pemulihan untuk daerah yang terkena dampak pencemaran.
4. Rekayasa Lingkungan: Dalam merencanakan dan mengelola pembangunan infrastruktur seperti sumur, terowongan, dan bendungan, hidrogeologi berperan penting untuk meminimalkan dampak negatif pada lingkungan. Dengan memahami kondisi geologis, ahli hidrogeologi dapat mengurangi risiko yang berkaitan dengan konstruksi di area sensitif.
5. Eksplorasi Sumber Daya Alam: Hidrogeologi juga digunakan dalam penelitian dan eksplorasi untuk menemukan cadangan mineral, minyak, gas bumi, dan energi geotermal. Pemahaman tentang sistem akuifer dan pergerakan air tanah membantu dalam menemukan dan mengelola sumber daya alam ini dengan lebih efisien.
Hidrogeologi tidak hanya relevan untuk isu lokal, tetapi juga terkait dengan tantangan global. Pertumbuhan populasi, urbanisasi, dan perubahan iklim memberikan tekanan besar terhadap sumber daya air. Pasokan air yang berkelanjutan menjadi semakin penting untuk menjamin keberlangsungan hidup masyarakat.
Ahli hidrogeologi bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari petani hingga pembuat kebijakan, untuk mencari solusi terhadap masalah yang kompleks ini. Mereka berkontribusi dalam merumuskan kebijakan pengelolaan air yang bijaksana dan berkelanjutan, serta mendukung inisiatif konservasi.
Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh hidrogeologi adalah pencemaran air tanah. Air tanah dapat terkontaminasi oleh limbah industri, pestisida, dan bahan kimia lainnya. Ahli hidrogeologi berperan dalam merancang strategi untuk membersihkan pencemaran ini, menggunakan teknologi canggih untuk mengembalikan kualitas air tanah.
Di sisi lain, perubahan iklim juga mempengaruhi siklus hidrologi. Perubahan pola curah hujan dan suhu dapat mengubah cara air berinteraksi dengan tanah dan batuan. Hidrogeologi membantu dalam memahami dampak perubahan ini dan merancang solusi untuk adaptasi dan mitigasi.
Pilihan Editor: Parade Pamit Menteri-Menteri Jokowi: Air Mata Sri Mulyani, Retno Marsudi, Terakhir Menhub Budi Karya Sumadi
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini