Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Astronom Temukan Quipu, Struktur Tunggal Terbesar di Alam Semesta

Menurut astronom, Quipu memiliki massa sekitar 200 kuadriliun kali massa Matahari dan disebut sebagai struktur terbesar di alam semesta.

16 Februari 2025 | 10.08 WIB

Ilustrasi penggabungan bintang neutron yang menjadi asal usul emas di alam semesta. Kredit: University of Marwick Mark Garlick
Perbesar
Ilustrasi penggabungan bintang neutron yang menjadi asal usul emas di alam semesta. Kredit: University of Marwick Mark Garlick

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Para astronom menemukan struktur terbesar di alam semesta  yang pernah diketahui, dan diberi nama Quipu. Struktur ini merupakan superstruktur yang terdiri dari gugusan dan gugusan dari gugusan galaksi, membentang sekitar 1,3 miliar tahun cahaya serta memiliki massa sekitar 200 kuadriliun kali massa Matahari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Penemuan ini diumumkan dalam makalah yang diunggah ke situs ArXiv pada 31 Januari 2025. Makalah tersebut belum diterbitkan di jurnal ilmiah yang telah ditinjau sejawat, tapi telah diterima oleh jurnal Astronomiiy and Astrophysics.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dikutip dari laporan Livescience, nama Quipu diambil dari sistem penghitungan menggunakan simpul pada tali yang digunakan oleh suku Inca. Struktur ini memiliki bentuk yang kompleks, menyerupai tali Quipu, dengan satu filamen utama yang panjang serta beberapa filamen samping.

Panjang Quipu lebih dari 13.000 kali panjang Bima Sakti, menjadikannya kandidat objek terbesar di dunia alam semesta dalam hal panjang, mengalahkan rekor sebelumnya seperti supergugus Lanikea.

“Quipu sebenarnya adalah struktur yang menonjol dan mudah dikenali secara visual dalam peta langit dari gugusan galaksi pada rentang pergeseran merah yang ditargetkan, bahkan tanpa metode deteksi khusus,” tulis para peneliti dalam makalah tersebut, dikutip Ahad, 15 Februari 2025. 

Penelitian ini merupakan bagian dari upaya pemetaan distribusi materi di alam semesta pada berbagai panjang gelombang cahaya. Struktur yang jauh menunjukkan pergeseran merah (redshift), yaitu pergeseran panjang gelombang ke bagian merah dari spektrum elektromagnetik.

Penelitian sebelumnya telah memetakan objek dengan redshift hingga 0,3. Sementara studi ini berfokus pada redshift 0,3 hingga 0,6 untuk mengamati objek yang lebih jauh.

Superstruktur Quipu ditemukan dalam rentang 425 juta hingga 815 juta tahun cahaya dari Bumi. Selain Quipu, para astronom juga menemukan empat superstruktur raksasa lainnya. Salah satunya adalah supergugus Shapley, yang sebelumnya dianggap sebagai struktur terbesar yang pernah ditemukan. Namun, kini ukurannya dilampaui oleh Quipu serta tiga superstruktur lainnya, yaitu Serpens-Corona Borealis, Hercules, dan Sculptor-Pegasus.

Kelima superstruktur ini mencakup 45 persen dari seluruh gugusan galaksi, 30 persen dari seluruh galaksi, dan 25 persen dari materi di alam semesta yang dapat diamati, dengan total volume 13 persen dari keseluruhan alam semesta.

Para peneliti juga menemukan bahwa keberadaan superstruktur ini mempengaruhi radiasi latar belakang gelombang mikro kosmik (CMB), sisa radiasi dari Big Bang. Selain itu, kecepatan lokal aliran galaksi dalam superstruktur ini dapat menyebabkan distorsi dalam pengukuran ekspansi alam semesta, yang dikenal sebagai konstanta Hubble. Efek lain dari keberadaan massa yang begitu besar adalah lensa gravitasi, yaitu fenomena pembelokan cahaya yang dapat mendistorsi gambar objek langit yang lebih jauh.

Meskipun superstruktur ini bersifat sementara karena ekspansi alam semesta terus menarik gugusan galaksi terpisah, ukurannya yang luar biasa membuatnya sangat penting dalam studi kosmologi.

“Dalam evolusi kosmik di masa depan, superstruktur ini pada akhirnya akan terpecah menjadi beberapa unit yang runtuh,” tulis para peneliti. “Mereka adalah konfigurasi sementara, tetapi saat ini mereka adalah entitas fisik khusus dengan karakteristik unik dan lingkungan kosmik yang layak mendapat perhatian khusus.”

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus