Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian kecil pasien yang mengonsumsi semaglutide dan tirzepatide, senyawa aktif yang ada pada jenis obat yang populer untuk diabetes dan obesitas, dilaporkan mengalami gangguan pada penglihatannya. Hal ini seperti yang juga didapati Bradley J. Katz dari John A. Moran Eye Center at University of Utah Health.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Satu pasiennya mengalami hilang penglihatan secara tiba-tiba setelah mulai diresepkan semaglutida. Pasien itu segera menghentikan konsumsi obatnya namun kembali mengalami yang sama pada matanya yang lain ketika internis meresepkan obat itu kembali.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Katz kemudian mengunggah pertanyaan ke dalam komunitas neuro-ophthalmologi untuk mencari tahu apakah ada koleganya menemukan kasus sama. Neuro-ophthalmology menggabungkan bidang ilmu neurologi dan ophthalmologi. Para ahlinya kerap berurusan dengan penyakit sistemik kompleks yang bermanifestasi ke sistem penglihatan.
Dari kasus yang ditemuinya itu Katz menggandeng sejumlah koleganya, di antaranya peneliti neuro-ophthalmologi di University at Buffalo, Amerika Serikat, Norah S. Lincoff, untuk menggali hubungan di antara konsumsi obat itu dengan kebutaan. Mereka meneliti sembilan pasien diabetes dan obesitas, pengguna semaglutida (obat merek Ozempic dan Wegovy) dan tirzepatida (obat merek Mounjaro dan Zepbound).
Sebanyak tujuh pasien di antaranya didiagnosis hilang tekanan darah pada saraf optik dan satu terdeteksi papillitis atau mengalami peradangan di kepala saraf optik. Seorang lagi memiliki blind spot dalam penglihatannya.
Sebagian dari para pasien itu juga menunjukkan gejala yang tak biasa, semisal hilang tekanan darah saraf optik pada kedua mata--dari biasanya satu mata.
Saraf optik adalah satu bagian penting dari penglihatan seseorang karena perannya membawa sinyal dari mata ke otak. Hilangnya tekanan darah merusak saraf itu dan berujung kebutaan parsial mendadak yang biasanya menjadi permanen.
Dikutip dari berita riset di situs buffalo.edu, para pasien itu diketahui berumur 50-an dan 60-an tahun. Mereka seluruhnya mengidap diabetes atau obesitas sebagai tambahan dari komorbid penyakit jantung yang juga bisa menyebabkan masalah pada penglihatan.
"Kami berusaha memperjelas apakah jika sedang mengasup obat-obatan ini dapat meningkatkan risiko Anda kehilangan penglihatan," kata Lincoff dikutip dari situs yang sama.
Seorang apoteker memperlihatkan kotak Ozempic, obat injeksi semaglutide yang digunakan untuk mengobati diabetes tipe 2 yang dibuat oleh Novo Nordisk, di Rock Canyon Pharmacy di Provo, Utah, AS 29 Maret 2023. REUTERS/George Frey/File Foto
Bersama Katz dan yang lainnya, profesor neurologi di Jacobs School of Medicine and Biomedical Sciences ini telah mempublikasikan hasil penelitiannya tersebut lewat jurnal JAMA Ophthalmology, terbit 30 Januari 2025. Meski begitu belum diketahui bagaimana hubungan langsung di antara konsumsi itu dengan kebutaan.
Studi-studi sebelumnya telah pula mendokumentasikan problem yang sama pada pasien-pasien yang menggunakan obat-obatan yang sama. Studi pada Juli tahun lalu dari Mass Eye and Ear menemukan kalau beberapa orang yang diresepkan semaglutida memiliki risiko lebih tinggi dari berkembangnya sebuah bentuk kebutaan.
"Tapi saya tidak akan menggunakan temuan saya untuk merekomendasikan pasien-pasien itu berhenti meminum obatnya," kata Joseph Rizzo, seorang ahli ophthalmologi di Mass General Brigham di Massachusetts, AS, pada September lalu.
Menurutnya, temuan timnya adalah temuan potensi negatif pertama yang signifikan dengan obat-obatan itu. "Ini bisa jadi hanya memenuhi untuk peringatan ekstra di antara dokter dan pasiennya tentang siapa yang boleh menggunakan obat ini."
Adapun penelitian terkini mencatat, kelompok obat lainnya juga telah ditemukan menyebabkan gangguan saraf optik dalam beberapa pasien. Kelompok obat lainnya itu termasuk yang biasa digunakan untuk disfungsi ereksi dan obat anti-arrythmic (ritme jantung tak normal).
Artinya, Lincoff dkk berpendapat, orang-orang tak perlu langsung menghentikan obat penurun berat badan, tapi harus berhati-hati ketika mengonsumsinya. Misalnya, menyesuaikan dosis jika mengalami gejala dengan penglihatannya.
Namun tetap para peneliti mengatakan bahwa khasiat reduksi kadar gula darah obat-obatan itu mungkin menempatkan orang-orang pada risiko yang lebih tinggi. Karena, tanpa obat pun, fluktuasi kadar gula darah kareana diabetes bisa membuat penglihatan pengidapnya menjadi kabur satu-dua jam.
Suntikan 0,25 mg obat penurun berat badan Novo Nordisk Wegovy ditampilkan dalam ilustrasi foto ini di Oslo, Norwegia, 1 September 2023. REUTERS/Victoria Klesty/Illustration
Dan, Ozempic, Wegovy, Mounjaro, dan Zepbound juga telah seluruhnya mencantumkan dalam website mereka bahwa perubahan penglihatan sebagai salah satu kemungkinan efek samping.
Juru bicara untuk Novo Nordisk, pabrik obat Ozempic dan Wegovy, mengatakan kepada Independent, dalam artikelnya terbit 12 Februari 2025, bahwa hilangnya tekanan darah pada saraf optik bukanlah efek samping reaksi obat Ozempic, Rybelsus, dan Wegovy.
"Setelah melalui evaluasi menyeluruh studi-studi dari University of Southern Denmark dan kajian keselamatan internal Novo Nordisk, perusahaan tetap menyatakan profil risiko-manfaat dari semaglutida tetap tak berubah."
Pesan kepada para pasien adalah bahwa Novo Nordisk sedang menginvestigasi apakah benar obat-obatannya itu menempatkan penggunanya pada risiko yang lebih tinggi dari keruskaan saraf iskemik.
Sedangkan pesan untuk penyedia layanan kesehatan, jika seorang pasien pada salah satu pengobatan ini mengeluhkan menjadi tak jelas melihat atau tak bisa melihat, segera dipertemukan dengan ahli ophthalmologi. "Jangan menunggu. Ini mungkin fluktuasi glukosa dalam darah, atau ini dapat saja sesuatu yang lebih serius."