Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta – Menjelang musim haji, ahli klimatologi Abdulaziz Al-Hossaini memperkirakan bahwa Arab Saudi akan terkena dampak dari gelombang panas mulai Rabu, 3 Juli 2019, dengan suhu mencapai 50 derajat Celcius di beberapa daerah, sebagaimana dilansir Saudi Gazette, 26 Juni 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ia memperkirakan bahwa gelombang panas akan berlanjut hingga sekitar satu minggu. Suhu mungkin akan melampaui rekor tertinggi di beberapa bagian negara tujuan jamaah haji itu.
"Suhu mungkin naik di atas 50 derajat Celcius di Madinah dan provinsi sebelah timur sementara itu akan di atas 45 derajat Celcius di daerah lain," katanya.
Hossaini mengatakan suhu di dataran tinggi bagian barat dan selatan akan cenderung sejuk di pagi hari dan sedang di siang hari.
"Ini akan menjadi gelombang panas ketiga sejak awal musim panas pada 7 Juni lalu," katanya, seraya menambahkan bahwa badai debu akan berlanjut di banyak bagian Kerajaan.
Sementara itu dalam ramalan cuaca untuk hari Rabu, Otoritas Umum untuk Meteorologi dan Perlindungan Lingkungan Arab Saudi mengatakan suhu akan menjadi sangat panas dengan angin kencang disertai debu di provinsi sebelah timur, Al-Jouf, Madinah dansSebelah utara perbatasan provinsi yang berada di samping bagian timur Riyadh.
Untuk Jazan, Al-Baha dan Asir, dan mungkin bisa meluas ke wilayah dataran tinggi di selatan Mekkah, akan diselimuti oleh awan gemuruh disertai dengan angin kencang.
Hal ini perlu menjadi perhatian bagi negara negara yang tahun ini akan memberangkatkan warganya beribadah di Arab Saudi, mengingat cuaca di Arab Saudi bisa jadi sangat berbeda dengan yang ada di negara asal.
Indonesia sendiri sebagai salah satu negara dengan jemaah haji terbanyak di dunia sejauh ini telah melakukan sejumlah langkah guna membuat warganya nyaman selama beribadah dan tidak terganggu masalah cuaca ini.
Dilansir dari Buku Pedoman Akomodasi yang diterbitkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia, Pemerintah Indonesia menjamin bahwa pendingin udara menjadi standar yang ada di setiap pemondokan Jemaah haji, baik di Mekkah, Madinah, hingga setiap tenda yang ada di Kawasan ARMINA (Arafah, Muzdalifah, Mina).
Rencananya Indonesia akan mulai memasuki musim haji pada 5 Juli besok seiring dengan berangkatnya gelombang pertama dari Indonesia ke Madinah, Arab Saudi.
SAUDI GAZETTE | KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA | RIDWAN KUSUMA AL-AZIZ