Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknologi & Inovasi

Merambah ke Layanan Medis, Dokter di Hong Kong Pakai Chatbot AI Meta Sebagai Konsultan Bedah

Semakin jauh menggantikan peran manusia, kini AI buatan Meta mulai diuji sebagai konsultan bedah otak di Hong Kong.

18 Maret 2024 | 14.30 WIB

Ilustrasi Kecerdasan Buatan (Microsoft)
Perbesar
Ilustrasi Kecerdasan Buatan (Microsoft)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah rumah sakit di Hong Kong sedang menguji pemakaian kecerdasan buatan atau AI dalam prosedur bedah. Asisten pintar berupa Chatbot, dalam hal ini, bertindak sebagai konsultan bagi para dokter.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Proyek ini memungkinkan dokter berkomunikasi dengan AI untuk memunculkan data diagnostik penting selama operasi. Artinya, para spesialis bedah memakai bot untuk memandu keputusan medis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dilansir dari laman Tech Times, Senin, 11 Maret 2024, pemakaian AI untuk konsultasi bedah itu digagas oleh Centre for Artificial Intelligence and Robotics (CAIR) Hong Kong Institute of Science and Innovation. Lembaga yang bergerak di bawah naungan Chinese Academy of Science itu menguji layanan asisten bedah pada tujuh rumah sakit yang berbeda. Model AI yang dipakai adalah LlAMA 2.0 buatan induk Facebook dan Instagram, Meta.

Direktur Eksekutif Chinese Academy of Science, Liu Hongbin, mengatakan timnya sedang membekali model AI tersebut dengan makalah, jurnal medis, dan berbagai prosedur manual agar bisa menjadi konsultan bedah. “Para ilmuwan ingin chatbot medis berperan lebih aktif,” begitu bunyi kutipan pernyataan tim peneliti teknologi kesehatan tersebut.

Pelatihan asisten bedah berbasis AI itu disokong dengan pengadaan 100 unit prosesor grafis. Lembaga kajian kesehatan itu juga menguji 100 chip baru, terdiri dari 50 chip A100 dari Nvidia Corp, serta 50 chip Ascend 910B dari Huawei Technologies.

Dengan semua kelengkapan itu, CAIR menciptakan bot AI bernama CARES Copilot 1.0 yang mampu menjawab berbagai pertanyaan medis, sesuai satu juta catatan akademis yang sudah tertanam di dalamnya.  Asisten AI itu juga ditargetkan bisa mengolah berbagai data diagnostik, mulai dari magnetic resonance imaging (MRI), ultrasonografi (USG) atau CT scan, maupun gambar, teks, dan audio lainnya.

Kepala Dokter Departemen Bedah di Rumah Sakit Peking Union Medical Collage, Feng Ming, mengatakan pengembangan AI itu sempat terkendala larangan pembelian chip Nvidia di Cina. Namun, para peneliti tetap berupaya merampungkan program tersebut dengan sumber daya lokal, baik rumah sakit nasional maupun institusi swasta.

“Kami dapat mengembangkan model vertikal dengan karakteristik sendiri dengan lebih banyak data berkualitas tinggi,” tutur dia.

TECH TIMES | THE ECONOMIC TIMES | INQUIRER

 

Yohanes Paskalis

Yohanes Paskalis

Mulai ditempa di Tempo sebagai calon reporter sejak Agustus 2015. Berpengalaman menulis isu ekonomi, nasional, dan metropolitan di Tempo.co, sebelum bertugas di desk Ekonomi dan Bisnis Koran Tempo sejak Desember 2017. Selain artikel reguler, turut mengisi rubrik cerita bisnis rintisan atau startup yang terbit pada edisi akhir pekan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus