Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

Dosen IPB: Bukan Kopi Apalagi Keripik, Makanan yang Bisa Cegah Kantuk saat Berkendara Mudik

Ahli Gizi Masyarakat IPB beberkan jenis makanan yang bisa membantu pelaku perjalanan mudik yang jauh terhindar dari rasa kantuk saat mengemudi.

25 Maret 2025 | 11.32 WIB

Seorang pengemudi tidur setelah menghadapi kemacetan di Jalur Indramayu, Jawa Barat, Senin (5/9). Pada Puncak Arus Balik lebaran tahun ini terjadi kemacetan hampir di semua kota sehingga waktu tempuh menuju Jakarta hampir 2 kali lipat dibanding waktu normal. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Perbesar
Seorang pengemudi tidur setelah menghadapi kemacetan di Jalur Indramayu, Jawa Barat, Senin (5/9). Pada Puncak Arus Balik lebaran tahun ini terjadi kemacetan hampir di semua kota sehingga waktu tempuh menuju Jakarta hampir 2 kali lipat dibanding waktu normal. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Buat pelaku mudik, menjaga stamina tubuh dengan asupan makanan yang tepat penting untuk mencegah kantuk saat berkendara jarak jauh. Pola makan sebelum dan selama perjalanan tak kalah penting dari kurang tidur dan penyebab lain seseorang, terutama pengemudi, mudah mengantuk saat mudik.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ahli Gizi Masyarakat IPB University Karina Rahmadia Ekawidyani menjelaskan penyebab terbesar seseorang mudah mengantuk saat mudik adalah kurangnya jam tidur karena bangun lebih pagi untuk sahur dan tidur lebih malam. Kedua adalah menyetir dalam waktu yang lama dan melihat pandangan jalan yang monoton.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Ketiga, kata dia, umumnya pemudik memaksakan diri untuk perjalanan pada malam hari. “Padahal, secara biologis, malam hari adalah waktu untuk tidur, sehingga menyebabkan kantuk,” kata Karina melalui keterangan tertulis, Selasa, 25 Maret 2025.

Adapun pola makan sebelum dan selama perjalanan juga disebutnya berpengaruh terhadap rasa kantuk dan stamina tubuh. Karina mengungkap ada beberapa makanan yang ketika dikonsumsi cenderung menyebabkan mengantuk, ada juga yang bisa meningkatkan stamina tubuh.

“Makanan yang cenderung menyebabkan mengantuk, misalnya kalau kita banyak memakan makanan yang menyebabkan kenaikan gula darah yang terlalu cepat akhirnya mengantuk, seperti roti, keripik, gorengan, dan lainnya,” tuturnya. 

Sedangkan makanan yang dapat mencegah kantuk dan menyebabkan tubuh lebih berenergi yakni yang memiliki karbohidrat kompleks, tinggi protein, namun rendah lemak. “Bisa dengan telur, ayam, daging, kacang-kacangan, atau buah mengandung air yang bisa mencegah kita dari dehidrasi,” katanya.

Lebih detail, Karina merinci makanan peningkat stamina saat mudik tersebut. Untuk sumber karbohidrat kompleks adalah serealia utuh (beras merah, beras hitam, gandum, oat, jagung); sayuran berpati (kentang, ubi); dan kacang-kacangan (sumber protein yang baik juga mengandung karbohidrat kompleks).

Sumber protein rendah lemak terdiri dari ayam tanpa kulit, daging tanpa lemak/gajih, dan putih telur, serta ikan. Ditambahkannya, untuk sumber lemak yang baik bisa mengonsumsi ikan, kacang-kacangan, minyak zaitun, atau lemak di dalam buah seperti alpukat.

Ia juga menyarakan untuk mengonsumsi buah dan sayuran yang mengandung banyak serat, vitamin, mineral, dan air. Tidak kalah penting, pengemudi harus banyak minum air putih. "Meskipun berpuasa, disarankan tetap mengonsumsi air minimal delapan gelas atau sekitar 1,5 hingga 2,0 liter per hari,” kata Karina.

Karina mengatakan, kafein dari kopi atau teh memang efektif untuk menghilangkan kantuk, tapi hanya dalam jangka pendek alias sesaat. Sedangkan jika dikonsumsi terus menerus, "Akan membuat kita sering buang air kecil dan akhirnya dehidrasi.”

Menurut Karina, batas aman konsumsi kafein untuk orang dewasa adalah 400 mg atau empat cangkir dalam sehari. Namun, ia menyarankan maksimal sekitar satu sampai dua cangkir saja. 

“Obat kantuk itu bukan minum minuman yang mengandung kafein, tapi memang harus tidur," katanya sambil menambahkan, "Jadi, lebih baik istirahat sejenak untuk mengembalikan energi.”

 


 


 

Irsyan Hasyim

Menulis isu olahraga, lingkungan, perkotaan, dan hukum. Kini pengurus di Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta, organisasi jurnalis Indonesia yang fokus memperjuangkan kebebasan pers.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus