Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bulan purnama pada bulan April yang dikenal dengan sebutan Pink Moon atau Paschal Moon, akan mencapai puncaknya di wilayah timur Amerika Serikat pada malam tanggal 12 April pukul 19:22 WIB.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dikutip dari Space.com. sekitar 28 menit setelah itu, bulan purnama ini akan melintasi bintang Spica, sebuah peristiwa yang dapat disaksikan oleh pengamat langit di Amerika Tengah, Amerika Selatan, dan wilayah pesisir paling selatan Afrika Selatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dinukil dari Almanac.com, penamaan Pink Moon berasal dari The Old Farmer’s Almanac yang menetapkan nama-nama bulan purnama berdasarkan berbagai sumber, termasuk dari tradisi penduduk asli Amerika, masyarakat kolonial, dan budaya Eropa. Nama-nama tersebut secara tradisional tidak hanya merujuk pada momen bulan purnama itu sendiri, tetapi juga mencerminkan seluruh siklus bulan di mana purnama terjadi.
Meski disebut Pink Moon atau Bulan Merah Muda, nama ini bukan karena bulan terlihat berwarna merah muda. Sebutan tersebut berasal dari mekarnya bunga liar asli wilayah timur Amerika Utara saat awal musim semi, yaitu Phlox subulata. Tanaman ini dikenal juga sebagai phlox lumut atau phlox merambat, dan sering disebut sebagai "lumut merah muda" karena warnanya yang cerah dan mekar bertepatan dengan bulan purnama April.
Dalam tradisi Yahudi, bulan purnama bulan April bertepatan dengan bulan Nisan dalam kalender lunar Ibrani. Perayaan Paskah Yahudi dimulai saat matahari terbenam pada 12 April. Sementara itu, dalam kalender Kristen, bulan purnama juga berperan penting dalam menentukan tanggal perayaan Paskah.
Paskah dirayakan pada hari Minggu pertama setelah bulan purnama pertama yang terjadi setelah ekuinoks musim semi, yang jatuh pada 20 April 2025. Oleh karena itu, bulan purnama pada malam 12–13 April, yang jatuh pada malam Sabtu hingga Minggu, menetapkan bahwa Paskah dirayakan pada 20 April, yaitu hari Minggu berikutnya.
Secara historis, penentuan tanggal Paskah pernah menjadi sumber perbedaan pandangan di antara gereja-gereja, karena tanggalnya bisa berubah dari tahun ke tahun. Hal ini disebabkan oleh ketidaksesuaian antara panjang tahun kalender dengan tahun tropis, yaitu waktu yang dibutuhkan Bumi untuk mengelilingi Matahari. Kalender Gregorian kemudian dibuat untuk membantu menjaga agar tanggal ekuinoks dalam kalender tetap stabil setiap tahunnya.
Planet yang Terlihat Saat Pink Moon
Pada malam 12 April 2025, beberapa planet dapat diamati di langit dari berbagai belahan Bumi. Di wilayah lintang utara dan tengah seperti New York, Jupiter terlihat di barat hingga sekitar pukul 12:02 dini hari, sementara Mars tampak tinggi di barat daya pada pukul 8 malam dan mudah dikenali dari warna kemerahannya.
Venus muncul menjelang fajar pada pukul 4:51 pagi waktu setempat dan tetap terlihat terang hingga matahari terbit pada pukul 6:20 pagi. Di lintang ini, Saturnus dan Merkurius tidak tampak karena tertutup cahaya matahari.
Lebih jauh ke selatan, seperti di Miami, Venus terlihat lebih tinggi di langit dan muncul pada pukul 5:20 pagi. Saturnus dan Merkurius juga bisa diamati menjelang pagi, dengan ketinggian sekitar 10 dan 9 derajat pada pukul 6:30 pagi.
Di wilayah khatulistiwa seperti Singapura, ketiga planet, yakni Venus, Saturnus, dan Merkurius akan tampak membentuk segitiga saat fajar, dengan Venus paling tinggi di langit.
Sementara itu, di belahan Bumi selatan seperti Buenos Aires, Jupiter dan Mars terlihat di langit barat setelah matahari terbenam. Menjelang pagi, Venus, Saturnus, dan Merkurius terbit hampir bersamaan dan tampak jelas sebelum matahari terbit pada pukul 7:15 pagi, dengan posisi yang hampir sejajar di langit timur.
Pilihan Editor: Indahnya Fenomena Pink Moon di Indonesia