Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Studi terbaru dari University of Michigan National Poll on Healthy Aging menunjukkan bahwa persahabatan memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan fisik dan mental orang dewasa yang lebih tua. Survei ini melibatkan 3.486 orang dewasa berusia 50 tahun ke atas di Amerika Serikat, dengan 1.174 responden berasal dari Michigan, yang dilakukan pada Agustus 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Survei ini mengungkapkan bahwa 90 persen orang dewasa berusia 50 tahun ke atas memiliki setidaknya satu teman dekat, dan 75 persen merasa mereka memiliki cukup teman dekat. Sebanyak 70 persen dari mereka yang memiliki teman dekat mengatakan mereka bisa mengandalkan teman untuk mendiskusikan masalah kesehatan mereka.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Dengan semakin berkembangnya pemahaman tentang pentingnya koneksi sosial bagi orang dewasa yang lebih tua, penting untuk mengeksplorasi hubungan antara persahabatan dan kesehatan, serta mengidentifikasi mereka yang mungkin paling mendapat manfaat dari upaya untuk mendukung interaksi lebih banyak,” kata Dr. Sarah Patterson, seorang peneliti di U-M Institute for Social Research, dikutip dari Earth.com, Selasa, 17 Desember 2024.
Namun, survei ini juga menyoroti tantangan yang dihadapi oleh orang dewasa dengan masalah kesehatan fisik atau mental. Di antara mereka yang menilai kesehatan mental mereka sebagai buruk atau cukup buruk, 20 persen melaporkan tidak memiliki teman dekat. Angka ini sedikit lebih rendah di kalangan mereka yang memiliki kesehatan fisik buruk, yaitu 18 persen. Selain itu, 47 persen dari mereka yang memiliki kesehatan mental yang buruk atau cukup buruk mengatakan mereka kekurangan teman dekat.
“Ketika penyedia layanan kesehatan melihat orang dewasa yang lebih tua, kita juga harus menanyakan tentang jaringan dukungan sosial mereka, termasuk teman dekat, terutama bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan yang lebih serius,” kata Dr. Jeffrey Kullgren, direktur survei ini.
Temuan lainnya dari studi ini menunjukkan bahwa teman dekat memainkan peran penting dalam mendukung gaya hidup sehat dan memberikan dukungan emosional. Sebanyak 79 persen orang yang memiliki teman dekat mengatakan mereka bisa mengandalkan teman tersebut untuk dukungan emosional. Selain itu, 50 persen mengatakan teman mereka mendorong mereka untuk membuat pilihan hidup yang lebih sehat, seperti makan dengan lebih baik atau berolahraga.
“Survei ini menyoroti peran penting persahabatan dalam kesehatan dan kesejahteraan orang dewasa yang lebih tua. Koneksi sosial yang kuat dapat mendorong pilihan yang lebih sehat, memberikan dukungan emosional, dan membantu orang dewasa yang lebih tua menghadapi tantangan kesehatan,” ujar Indira Venkat, Wakil Presiden Senior Riset di AARP.
Studi ini juga menemukan bahwa banyak orang dewasa yang lebih tua merasa kesulitan untuk mempertahankan atau membangun persahabatan seiring bertambahnya usia. Sekitar 42 persen dari mereka mengatakan membuat teman baru lebih sulit sekarang dibandingkan masa lalu, terutama di antara mereka yang memiliki kesehatan mental atau fisik yang buruk.
Survei ini juga mengungkapkan adanya perbedaan gender dan usia dalam memiliki teman dekat. Pria lebih cenderung melaporkan tidak memiliki teman dekat dibandingkan wanita. Selain itu, orang dewasa berusia 50 hingga 64 tahun melaporkan memiliki lebih sedikit teman dekat dibandingkan mereka yang berusia 65 tahun ke atas. Meskipun begitu, 46 persen dari orang dewasa yang lebih tua dengan teman dekat melaporkan bahwa mereka memiliki persahabatan lintas generasi, dengan teman yang berusia minimal 15 tahun lebih muda atau lebih tua.
Temuan ini menekankan pentingnya dukungan sosial yang lebih kuat untuk orang dewasa yang lebih tua agar tetap terhubung dengan teman-teman mereka, yang berdampak pada peningkatan kualitas hidup mereka.