Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Begini Cara Menyeduh Kopi Paling Efisien Menurut Ilmu Fisika

Tim fisikawan ini mengajarkan cara menyeduh yang efisien. Pemakaian bijih kopi dipangkas 10 persen namun cita rasa seduhannya tak berubah.

19 April 2025 | 05.32 WIB

Barista memperagakan cara menyeduh kopi pada acara Atlanta Coffee Auction Sequel dalam rangkaian Trade Expo Indonesia 2016 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat, 15 Oktober 2016. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Perbesar
Barista memperagakan cara menyeduh kopi pada acara Atlanta Coffee Auction Sequel dalam rangkaian Trade Expo Indonesia 2016 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat, 15 Oktober 2016. TEMPO/Dhemas Reviyanto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sekelompok peneliti dari University of Pennsylvania belakangan memakai ilmu fisika untuk menyeduh kopi secara efisien. Fisikawan bernama Arnold Mathijssen dan timnya bisa mengurangi penggunaan bijih kopi hingga 10 persen ketika menyeduh, tanpa mengurangi cita rasa minuman tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Kami mengurangi jumlah biji kopi yang dibutuhkan sambil tetap mempertahankan tingkat ekstraksi yang sama, sehingga rasanya tetap kuat,” kata Mathijssen, dikutip dari New Scientist pada Jumat, 18 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Teknik menyeduh yang efisien ini dianggap penting di tengah tantangan krisis iklim. Menurut Mathijssen, kopi semakin sulit untuk ditanam sehingga harganya berpotensi naik beberapa tahun ke depan.

Penelitian para ilmuwan University of Pennsylvania itu berfokus pada metode pour-over, yaitu cara menyeduh dengan menuangkan air panas secara perlahan ke bubuk kopi dalam filter kertas berbentuk kerucut. Salah satu poin pentingnya adalah menuang air secara perlahan dari ketinggian tertentu.

Semakin lama air bersentuhan dengan bubuk kopi, ekstraksi rasa akan semakin maksimal. Namun, jika terlalu lambat, bubuk kopi bisa mengendap di dasar dan justru menghambat ekstraksi. Dalam hal ini, Mathijssen penuangan dari posisi yang lebih tinggi.  

Dengan mengangkat ketel air panas lebih tinggi, penyeduh bisa mendapatkan lebih banyak energi dari gravitasi. “Lalu semua partikel akan masuk ke dalam semacam sirkulasi yang tidak akan kamu dapatkan jika menuang dari ketinggian rendah,” tutur Mathijssen.

Dari hasil eksperimen, mereka mendapati rasa kopi semakin kuat ketika air dituang dari ketinggian hingga 50 sentimeter. Air tidak sebaiknya dituang dari posisi yang lebih tinggi karena alirannya bisa terputus dan mengganggu sirkulasi. Cara yang salah juga bisa membuat penyeduh terpercik air panas.

“Gunakan akal sehat,” kata Mathijssen. “Pertama, cobalah menuang secara perlahan. Lalu angkat (ketelnya) dan tuang selambat mungkin, tapi jangan sampai aliran airnya terputus.”

Keberhasilan metode ini bervariasi, tergantung jenis kopi, ukuran gilingan, serta alat yang digunakan. Para peneliti tersebut menyimpulkan bahwa pengaturan tinggi penyeduhan bisa mengurangi penggunaan kopi 5-10 persen. Meski lebih hemat, kekuatan dan rasa kopi tetap sama dan kualitas penyeduhan tidak berkurang.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus