Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PUSAT Riset Artificial Intelligence (AI) Institut Teknologi Bandung mengembangkan sejumlah model pemantauan kendaraan dan perilaku masyarakat memakai teknologi kecerdasan buatan. Teknologi tersebut dapat digunakan untuk membantu mengawasi kondisi normal baru (new normal) pada masa pandemi akibat virus SARS-CoV-2 (Covid-19) di tempat umum.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dalam risetnya, tim ITB menggunakan teknologi AI-Vision. Pada 20 Mei lalu, ITB menggelar seminar daring (online) yang membahas pemanfaatan teknologi ini untuk memonitor perilaku masyarakat pada masa pandemi. AI-Vision dapat digunakan untuk memantau situasi normal baru di sejumlah tempat, seperti sekolah, tempat ibadah, bandar udara, perkantoran, jalan, tempat wisata, arena olahraga, taman, dan lainnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dosen Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB, Nugraha Priya Utama, mengatakan teknologi ini merupakan bagian dari artificial intelligence yang melatih komputer menginterpretasi atau memahami hal yang berkaitan dengan penglihatan manusia. Komputer menggunakan gambar dari kamera digital atau video. Dengan model berbasis deep learning, teknologi ini dapat mengidentifikasi dan mengklarifikasi obyek. “Jadi tujuan utama AI-Vision ini adalah mengotomatisasi tugas manusia secara visual,” kata Utama seperti dilaporkan situs ITB pada Senin, 1 Juni lalu.
Menurut Utama, teknologi tersebut dapat digunakan untuk memantau perilaku masyarakat di dalam ataupun di luar ruangan. Komputer, misalnya, dapat mengenali wajah orang yang bermasker, kerumunan, atau mereka yang menjaga jarak fisik di tengah kondisi pandemi seperti saat ini. “Teknologi AI juga dapat digunakan untuk mengukur temperatur tubuh, memperkirakan usia, hingga memantau kepadatan lalu lintas,” ucapnya.
Tim AI ITB bekerja sama dengan Prosa AI, perusahaan rintisan (startup) pengembang teknologi kecerdasan buatan untuk bahasa Indonesia, memakai AI-Vision dalam proses pemantauan masyarakat. Model pertama yang dikembangkan adalah pemantauan kendaraan alias Vehicle Classification and Counting. Aplikasi ini dapat digabungkan dengan License Plate Recognition dan Illegal Parking. Model tersebut dapat digunakan di dalam dan di luar ruangan.
Model kedua yang dikembangkan dapat dipakai untuk memonitor ketertiban publik dalam mengenakan masker guna mengantisipasi pembatasan sosial berskala besar yang dilonggarkan. Model ini dikembangkan dengan kemampuan mengenali wajah serta membedakan wajah orang yang bermasker dan tidak.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo