Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno berita hari ini dimulai dari topik tentang sejumlah RSUD di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berusaha menghemat stok oksigen yang ada sekaligus mencari cara untuk mendapat pasokan tambahan. Jumlah yang terbatas saat ini harus dibagi bukan hanya untuk pasien Covid-19 yang terus meningkat, tapi juga untuk pasien lain di luar infeksi virus Covid-19.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berita terpopuler selanjutnya tentang mantan Dekan Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran (Unpad), An An Chandrawulan, meninggal dunia, Sabtu, 10 Juli 2021, di Rumah Sakit Santo Borromeus, Bandung, pada pukul 03.15 WIB.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selain itu, regulator obat Eropa telah menemukan kemungkinan hubungan antara peradangan jantung yang sangat langka dan vaksin Covid-19 dari Pfizer-BioNTech dan Moderna, katanya pada hari Jumat, 9 Juli 2021. Mereka menekankan bahwa manfaat dari suntikan itu lebih besar daripada risikonya.
Berikut tiga berita terpopuler di kanal Tekno.
Sejumlah RSUD di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berusaha menghemat stok oksigen yang ada sekaligus mencari cara untuk mendapat pasokan tambahan. Jumlah yang terbatas saat ini harus dibagi bukan hanya untuk pasien Covid-19 yang terus meningkat, tapi juga untuk pasien lain di luar infeksi virus Covid-19.
“Kami tidak lagi mengadakan operasi elektif (terencana) sejak Rabu lalu. Hanya operasi emergency saja,” kata Direktur Utama RSUD Wirosaban, Kota Yogyakarta, Ariyudi Yunita, saat dihubungi TEMPO, Kamis 8 Juli 2021.
Operasi elektif yang dimaksud adalah operasi yang bisa ditunda pelaksanaannya. Semisal, usus buntu yang tidak disertai perdarahan atau infeksi. Dalam kondisi semacam itu, penanganan pasien dimaksimalkan dengan pemberian obat. Sedangkan operasi darurat tetap harus dilakukan, seperti patah tulang terbuka, perdarahan, atau pun ibu yang akan melahirkan.
Mantan Dekan Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran (Unpad), An An Chandrawulan, meninggal dunia, Sabtu, 10 Juli 2021, di Rumah Sakit Santo Borromeus, Bandung, pada pukul 03.15 WIB.
Sebelum dimakamkan, Unpad akan menggelar acara pelepasan di kampus Unpad Jalan Dipatiukur. “Dengan protokol Covid-19 yang akan disiarkan secara daring,” kata Kepala Kantor Komunikasi Publik Unpad Dandi Supriadi, Sabtu.
Jenazah rencananya akan dimakamkan di tempat pemakaman keluarga di Bandung. “Dalam waktu 10 hari kita kehilangan dua kolega,” kata seorang dosen Fakultas Hukum di acara pelepasan secara daring.
Regulator obat Eropa telah menemukan kemungkinan hubungan antara peradangan jantung yang sangat langka dan vaksin Covid-19 dari Pfizer-BioNTech dan Moderna, katanya pada hari Jumat, 9 Juli 2021. Mereka menekankan bahwa manfaat dari suntikan itu lebih besar daripada risikonya.
Kondisi, miokarditis dan perikarditis, harus terdaftar sebagai efek samping dari dua vaksin mRNA, kata komite keamanan Badan Obat Eropa (EMA). Badan itu menambahkan bahwa kasus seperti itu terutama terjadi dalam 14 hari setelah inokulasi.
Menurut EMA, kasus terjadi lebih sering setelah dosis kedua dan pada pria dewasa yang lebih muda. Ini sejalan dengan temuan AS bulan lalu. Gejala dari kondisi tersebut termasuk sesak napas, jantung berdebar dan nyeri dada. Simak Top 3 Tekno Berita Hari Ini lainnya di Tempo.co.