Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sains

UGM Dirikan Program Studi Magister Kecerdasan Artifisial

Prodi magister Kecerdasan Artifisial UGM ini siap untuk diikuti pada semester mendatang dengan fasilitas supekomputer.

3 Juni 2022 | 22.04 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Universitas Gadjah Mada (UGM) di Yogyakarta. (FOTO ANTARA)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Gadjah Mada (UGM) mendirikan program studi magister Kecerdasan Artifisial. Prodi magister Kecerdasan Artifisial ini siap untuk diikuti pada semester mendatang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Program studi ini didirikan untuk memenuhi tenaga ahli di bidang kecerdasan artifisial yang meningkat signifikan seiring dengan era industri 4.0 dan masyarakat 5.0, hal ini sekaligus akan memunculkan banyak riset-riset yang berdampak besar yang berbasis pada kecerdasan artifisial,” tutur Dekan Fakultas MIPA UGM Kuwat Triyana seperti dilansir di laman resmi UGM pada Jumat, 3 Juni 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dengan pendirian Prodi Magister Kecerdasan Artifisial dalam lingkungan Fakultas MIPA, Kuwat mengatakan bahwa prodi magister Kecerdasan Artifisial ini akan unggul dalam penguatan konsep fundamental di bidang Kecerdasan Artifisial. "Sehingga ilmu tersebut dapat diterapkan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan nyata dalam berbagai bidang kehidupan manusia," katanya.

Prodi magister Kecerdasan Artifisial ini dapat diikuti oleh setiap orang yang sudah menyelesaikan jenjang pendidikan sarjana dari semua disiplin ilmu, baik dari rumpun agraria, media, humaniora, dan lain sebagainya. Para calon mahasiswa hanya perlu memenuhi segala persyaratkan dan lulus dalam ujian tertulis yang diadakan oleh prodi magister Kecerdasan Artifisial ini sendiri.

Fasilitas Superkomputer Terbaru

Setelah lulus dari prodi magister Kecerdasan Artifisial, para lulusan akan menyandang gelar M.C.S(AI). Setelah lulus, para lulusan bisa bisa bekerja sebagai data scientist dan analyst, AI Specialist, Machine Learning Enginer, AI Enterprenuer, dan lain sebagainya.

Saat ini sudah ada 15 dosen bergelar doktor yang akan mengampu prodi magister Kecerdasan Artifisial tersebut dengan sebagian di antaranya merupakan profesor yang kompeten pada bidang masing-masing.

Terkait fasilitas, setelah sebelumnya mempunyai High Peformance Computer (HPC) atau juga disebut sebagai supercomputer, Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika UGM saat ini juga telah menyediakan supercomputer keluaran terbaru, yakni NVIDIA DGX A100, untuk digunakan guna keperluan pengajaran, penelitian, dan lain sebagainya.

Selain itu, juga telah ada fasilitas seperti Deep Learning Research Center, Laboratorium Sistem Cerdas, dan berbagai fasilitas lainnya demi mendukung pengembangan Artificial Inteligence.

Ada Program Pra S2 Kecerdasan Artifisial

Semua orang dari berbagai disiplin ilmu bisa mengikuti prodi magister Kecerdasan Artifisial. Lalu bagaimana dengan kondisi mahasiswa yang berasal dari rumpun bukan ilmu komputer, layaknya disiplin ilmu dari rumpun medika, agraria, humaniora, dan lain sebagainya?

Untuk menjembatani hal itu, prodi magister Kecerdasan Artifisial juga menyelenggarakan program pra S2 Kecerdasan Artifisial. “Kami akan menyelenggarakan program pra S2 Kecerdasan Artifisial untuk mempermudah para calon mahasiswa memasuki Prodi Magister Kecerdasan Artifisial,” ujar Kuwat.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus