Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Sains

Vaksin Merah Putih Unair Masuk Tahap Piloting, Apa Maksudnya?

Uji klinis Vaksin Merah Putih dari Unair disebut sudah dirancang oleh tim di Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soetomo, Surabaya

24 November 2021 | 11.45 WIB

Rektor Universitas Airlangga, M. Masih, saat menyerahkan bibit Vaksin Merah Putih untuk Covid-19 kepada Direktur Utama PT. Biotis Pharmaceuticals Indonesia, FX Sudirman, disaksikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam Sidang Terbuka Dies Natalis Unair ke-67, Selasa 9 November 2021.  ANTARA/HO-Humas Unair/aa.
Perbesar
Rektor Universitas Airlangga, M. Masih, saat menyerahkan bibit Vaksin Merah Putih untuk Covid-19 kepada Direktur Utama PT. Biotis Pharmaceuticals Indonesia, FX Sudirman, disaksikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dalam Sidang Terbuka Dies Natalis Unair ke-67, Selasa 9 November 2021. ANTARA/HO-Humas Unair/aa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Surabaya - Rektor Universitas Airlangga Surabaya Mohammad Nasih mengungkap kalau saat ini PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia sedang memproduksi sebagian Vaksin Merah Putih atau pilot scale menggunakan bibit vaksin yang diproduksi kampus itu. "Ini agar bisa menyuntikkan vaksin ke tubuh para relawan," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Selasa 23 November 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Produksi pilot scale, kata Nasih, merupakan produksi vaksin yang akan digunakan sebatas untuk uji klinis 1, 2 sampai 3. Targetnya, uji klinis awal atau tahap pertama, yang biasanya dilakukan pada sekelompok kecil relawan, sudah bisa dimulai awal Desember tahun ini juga.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia mempercayakan produksi vaksin sepenuhnya kepada Biotis agar sesuai dengan standar yang dibutuhkan. "Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) belum mengeluarkan izin, menunggu piloting yang memenuhi standar," katanya sambil menambahkan, "Ukurannya harus benar, prosesnya, semua harus dikalibrasi dan dinilai."

Jika izin sudah diberikan, Nasih merancang, uji klinis akan dapat dilakukan secara paralel, namun tidak dimulai bersamaan. Misalnya, uji klinis tahap pertama dilaksanakan terlebih dahulu, dua pekan kemudian, saat uji klinis tahap pertama masih berjalan, uji klinis tahap dua sudah bisa dimulai.

"Kemudian sambil jalan terus-menerus, dengan begitu mudah-mudahan Januari 2022 bisa uji klinis tahap 3. Kami lakukan paralel, tapi tetap ada jedanya," kata profesor bidang ilmu ekonomi itu.

Ketua tim peneliti Vaksin Merah Putih Unair, Fedik Abdul Rantam, menjelaskan uji klinis bertujuan untuk mengetahui imunogenisitas atau kemampuan vaksin dalam memicu respons imun dari tubuh manusia, keamanan dan efikasi dari vaksin tersebut. Pada Juli 2022 diharapkannya vaksin sudah mendapatkan izin penggunaan darurat dari BPOM.

Unair mengembangkan bibit Vaksin Merah Putih untuk Covid-19 berbasis virus yang dilemahkan atau dimatikan. "Kami membuat pilot scale vaccine untuk uji klinis fase 1," katanya sambil menambahkan uji klinis sudah dirancang oleh tim di Rumah Sakit Umum Daerah Dokter Soetomo, Surabaya.


Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus