Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Klub Liga 2 PSIM Yogyakarta berharap memasuki era kebangkitan setelah resmi meneken kerja sama dengan investor baru yang akan membiayai penuh klub tersebut dalam mengarungi musim kompetisi 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Investor yang digandeng PSIM merupakan seorang pialang saham asal Semarang Jawa Tengah, Bambang Susanto.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Dengan kerja sama ini, target kami PSIM harus segera naik kasta menjadi tim promosi Liga 1,” kata Bambang di Yogyakarta, Selasa 26 Maret 2019.
Bambang mengaku sebelum resmi menjadi investor PSIM, pihaknya telah sowan atau bertemu dulu Raja Keraton yang juga Gubernur DIY Sri Sultan HB X serta Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti.
Bambang pun kemudian meneken nota kesepahaman kerja sama dengan PSIM dan menjadi karteker CEO di PT PSIM Jaya, perusahaan yang menaungi Laskar Mataram, julukan PSIM.
Soal besaran investasi yang disiapkan Bambang agar PSIM menjadi klub kuat dan lolos promosi Liga 1 pun tak main-main. Bambang mengaku kisaran investasi yang disiapkannya untuk PSIM mencapai 4-5 kali lipat dari anggaran PSIM tahun sebelumnya.
Dengan asumsi anggaran PSIM untuk musim lalu saja mencapai Rp 5-6 miliar, maka PSIM diprediksi berubah menjadi tim kaya di Liga 2 ini. "Kami tidak ingin PSIM berlama-lama di Liga 2, kalau kelamaan di Liga 2 akhirya malah gali lubang tutup lubang terus," ujarnya.
Bambang sendiri yakin, PSIM tetap memiliki nama besar di pentas sepak bola nasional. Menurutnya PSIM juga merupakan salah satu klub yang memiliki sejarah panjang dan sudah berdiri sebelum Indonesia meraih kemerdekaan.
Hanya PSIM tak pernah mampu meraih kejayaan. Meski sempat mampir ke Divisi Utama yang saat itu merupakan kasta tertinggi liga di musim 1999-2000, namun PSIM tak bertahan lama. Tim itu kembali terdegradasi. Dan sampai saat ini PSIM berkompetisi di kasta kedua.
Kondisi internal PSIM pun sempat digoyang pengalaman tak mengenakkan akhir 2018 lalu. Manakala eks Komisaris PT PSIM Jaya yang juga anggota Komisi Disiplin (Komdis) nonaktif PSSI, Dwi Irianto yang akrab disapa Mbah Putih pada akhir 2018 silam ditangkap Satuan Petugas (Satgas) Anti Mafia Bola karena tersangkut kasus pengaturan skor.
Namun kini dengan kepastian investor baru, PSIM jadi lebih yakin menatap mimpi lolos Liga 1.
"PSIM adalah tim yang layak dan seharusnya bersanding dan berlaga dengan tim besar seperti Persija Jakarta, Persib Bandung, Persebaya Surabaya, PSM Makassar sampai Persipura Jayapura,"
Komisaris Utama PT PSIM Jaya, Iriantoko Cahyo Dumadi, mengakui pihaknya mencari investor untuk mengelola PSIM agar mampu mengangkat klub kebanggaan warga Kota Yogya itu lebih berprestasi ke depan.
“Selama ini, kami gali lubang tutup lubang mencari dana operasional. Kini kami bisa menghadirkan investor yang ingin membesarkan PSIM. Tentu ada target dari investor, salah satunya pengelolaan yang lebih profesional,” ujarnya.
PRIBADI WICAKSONO